Last day, untung masih keburu! Tumbenaan IDFB bikin cookblog challenge lagi setelah sekian lama. Sayang ah kalau ngga ikut. Kangennnn..

Tema leftover yang dipilih emang seringkali jadi andalan untuk menghabiskan makanan. Jadi ya, pernah bikin pizza sate, pizza ayam cabe ijo, omelet spaghetti, arancini beras merah, apalagi entahlah. 
Semalam kebetulan lagi hilang mood mau makan apa, adanya cuma nasi merah di dalam magic jar. Mau beli keluar udah terlanjur pewe. Lalu gugling, lalu dapet ide nasi panggang. Pakai bahan yang ada ajalah ya..


Bahannya:
3-4 cup nasi merah panas
1 sdm mentega
1 pak sup krim instant
Sosis sapi
Keju mozzarella
Red cheddar
Oregano 
Daun seledri
Saus cabai

Caranya:
Siapkan pinggan tahan panas. Masukkan nasi ke dalamnya, tambahkan mentega, aduk rata, sisihkan.
Panaskan oven 160° C.
Masak sup krim instan sesuai petunjuk di kemasan, tetapi dengan takaran air separuh bagian saja hingga matang. Masukkan sosis yang sudah dipotong-potong, aduk rata. Angkat.
Tuang sup krim ke atas nasi, lalu ratakan. Taburi keju, oregano, dan daun seledri cincang di atasnya, lalu panggang selama 15 menit hingga keju leleh.
Setelah itu, keluarkan pinggan dari dalam oven.
Siap disajikan.


Enak! Bikinnya cepet. 
Isian sosis boleh diganti apa aja yang ada di kulkas masing-masing ya.. Namanya juga masakan leftover, jadi pakai bahan seadanya. Ehehehe..

Happy cooking!
Akhirnya setelah percobaan ke-3. 


Trial pertama, komposisi kurang pas. Trial kedua, coba eksperimen dengan browned butter, enak banget, tapi lama bikinnya karena harus didinginkan minimal 4 jam. Ntar aku catetin resepnya yah..

Trial pertama. Lihat teksturnya yang kemeprul, rapuh.
Masih harus diperbaiki.

Kemudian trial ke-3 ini adalah perbaikan dari yang pertama. Way much better. Plus ekstra kismis di dalamnya. Pakai butter Lurpak makin enakkk. Umi pernah bilang, kunci kue kering yang enak itu dari menteganya. Kalau enak, hasilnya pasti enak. That's the point. Dan pak suami pun mengaminkan.

Bahannya:
1/2 cup mentega
1/2 cup margarin
1/2 cup gula palm
1/4 cup gula pasir
1 butir telur
1 sdt vanilla essence
2 cup tepung terigu
3/4 cup oatmeal
1/2 sdt garam
1/2 sdt baking soda
Kismis secukupnya

Caranya:
Siapkan loyang kue kering. Panaskan oven 170° C.
Campur rata terigu, garam, dan baking soda, ayak, sisihkan.
Kocok mentega, margarin, gula palm, dan gula pasir asal rata. Tambahkan telur dan vanilla, kocok hingga rata.
Masukkan campuran terigu, oatmeal, dan kismis. Aduk dengan spatula kayu hingga rata.
Ambil sesendok teh adonan, bentuk bulatan, atur di atas loyang. Kalau punya scoop eskrim ukuran kecil akan lebih baik lagi. Lakukan hingga adonan habis. 
Panggang selama kurang lebih 15 menit, tidak perlu sampai matang sempurna supaya teksturnya tetap soft. Bahasa kerennya, slightly underbaked.
Setelah matang, keluarkan loyang dari dalam oven, angkat cookies dan dinginkan di atas rak pendingin.
Sajikan.


Inget, pakai mentega yang enak yaa supaya hasilnya enak juga.
Happy baking!


Musim hujan dan fondant figurine itu adalah kombinasi yang bener-bener ngga asik blas. Kecuali figurine yang tanpa pewarna tambahan alias putih polos, seperti: Olaf *nyengir* Baru tau juga sih kalau putih polos cenderung aman. Baiklah, pesanan istimewa siap dikerjakan.

Here comes the surprise birthday cake dari sang mama untuk kakak Rara..! Setelah sehari sebelumnya dicuekin, dan mama berlagak au-ah-elap, dan kakak Rara bete surete.. Sungguh, aku pingin lihat sendiri how bete she has. *koprol



the printilans

Happy blissday kakak tantiik.. Be a good girl yaa.. 



Satu hal yang selalu bikin ilfil setiap bikin RVC atau tipe butter cake lainnya untuk base cake kue taart adalah waste dari cake yang mumbul pada waktu di panggang. Ngga asik aja sih, base cake mumbul di tengah. Trimmingannya lumanyun. 

Pernah baca, untuk antisipasinya, lilit loyang dengan serbet lembab pada waktu cake dipanggang. Aslinya sih ada tools-nya punya Wilton. Mahal lah pasti. Dan belum tentu juga available di mari.. 

Cara termurahnya ada 2 cara; lilit langsung dengan serbet yang sudah dibasahin (1), atau bungkus dulu si serbet basah ini dengan aluminum foil lalu lilitkan ke loyang (2). Cuma karena kebanyakan rikues base cake selain RVC ini, jadi ya belum keburu aja mau coba.

Lalu tibalah saatnya. Pakai cara murah yang pertama. Aaand, yes it works!  Permukaan cake naiknya bareng! Seneng deh. Zero waste kaan?

Otang narsis, biar ngga dibilang hoax. Hihihi..
Setelah matang dan cake dikeluarkan dari loyang pun aku masih juga dibikin takjub, lebih lembut dan moist dibanding biasanya. Maasyaa Allaah, asik bingiitss.. 


Bisa deh diulang. Meskipun rada ribet, demi zero waste..



Happy baking!



Terinspirasi makan siang kemarin di salah satu rumah makan Padang di rest area. Nambah nasi sampai 3 kali ngga terasa. Tiga. Iya. Ahahaha.. Lapar dan doyan beda tipis. Tapi aseli, enak banget.

Padahal cuma makan pakai lauk seperti ini. Tumis terung pakai cabe ijo, teri nasi, pete. Eh, petenya aku kasih pak suami kok. Aku bukan pemakan pete, cuma penikmat aroma masakan yang ada petenya. 


Diinget-inget rasanya, lalu direka-reka bumbunya. Mari kita belanja dulu!

Bahannya:
8 buah bawang merah
8 buah cabai hijau 
2 buah terung ungu ukuran sedang
100 gr teri Medan basah
3 buah tomat hijau
1 batang bawang daun
1 papan pete
Minyak goreng

Caranya:
Bersihkan terung, potong jadi 6 bagian atau sesuai selera. Panaskan minyak goreng, goreng terung hingga matang. Angkat, tiriskan. Sisihkan.
Cuci bersih teri Medan, sisihkan.
Bersihkan pete, sisihkan.
Ulek kasar bawang merah dan cabai hijau. Potong tomat hijau menjadi 4 bagian. Potong-potong bawang daun.
Tumis bumbu ulek dengan minyak goreng secukupnya hingga matang dan harum.
Masukkan pete dan ikan teri, aduk rata. Masak hingga matang. Tambahkan air sedikit bila perlu.
Masukkan terung yang sudah digoreng, aduk rata.
Terakhir masukkan tomat hijau, aduk rata hingga matang.
Matikan api, angkat, lalu sajikan.


Heaven!
Happy cooking!
Sebenernya ini edible image cake pertamaku. Udah nervous dukuan, ternyata ngga nyeremin amat kok. Malah cenderung gampang untuk pemula yang mau dekor cake. Tinggal cetak, potong, tempel. Udah. No wonder banyak yang suka ngerjainnya.



And there's my turn. Thank you Eyi yang udah pesen buat Fabian birthday.. *smooch

Dan inilah bagian yang paling aku suka, tentang bagaimana tingkah anak-anak begitu lihat kue ulang tahunnya. Kalau sebelumnya si birthday girl pasang sendiri boneka princessnya di atas kue taartnya, nah si birthday boy kali ini berbagi tiup lilin dengan teman-temanya! Adaaa aja ya.. 


Happy birthday Fabian..! 
My 2nd attempt. Pertama bikin salah step jadinya mirip odading *ndempis ngikik*
Kemudian tanya-tanya di WhatsApp group NCC Cibubur, plus gugling juga, and this is it. Churros ala dapurtetangga.. Kenapa aku bilang begitu ya karena aku ambil benang merah dari beberapa referensi resep yang aku baca. Kurang lebihnya gimana, ya itu yang aku pakai untuk acuan. 


Bahannya:
1 cup air 
2 sdm gula pasir
1/4 sdt garam
2 sdm mentega
1 cup terigu
1 butir telur
Minyak goreng 
Campuran gula kastor dan kayumanis bubuk untuk taburan

Caranya:
Panaskan air di atas kompor. Masukkan gula pasir, garam, dan mentega, aduk rata hingga mendidih.
Kecilkan api, masukkan terigu sambil diayak, aduk cepat hingga rata sampai membentuk adonan lembut yang tidak lengket. Lalu matikan api.
Kocok lepas telur, kemudian segera masukkan ke dalam adonan, aduk hingga rata.
Siapkan piping bag dan spuit bintang yang cukup besar lubangnya. Setelah adonan hangat, masukkan adonan ke dalamnya.
Panaskan minyak yang agak banyak untuk menggoreng adonan. Pakai wajan datar akan lebih enak.
Semprotkan adonan ke dalam wajan, lalu goreng dengan api sedang hingga golden brown dan matang. Angkat, tiriskan.
Adonan ini bisa langsung digoreng atau dibekukan dulu kalau mau disimpan.
Sajikan dengan taburan gula kastor dan kayumanis bubuk.


Hayuk bikin, gampang ternyata 😁
Happy cooking!

Belajar masak yang model begini pasti dari Mama mertua. Sedikit beda style dengan Umi yang cenderung cuma pakai duo bawang aja, kalau masakan Mama bumbunya komplit. Bahkan numis sayur pun pakai salam lengkuas. 

Masakan yang satu ini memang menggugah selera. Apalagi kalau udah nginep sampai besoknya. Sampai tiris kuah di panci deh. Kalau perlu, dikoretin pakai nasi. Hihihi..


Bahannya:
5 pasang ati ampela ayam, buang lemaknya
2 buah kentang ukuran sedang, kupas
5 butir bawang merah
2 butir bawang putih
2 buah cabai merah besar
5 buah cabai rawit kecil
1 ruas jari lengkuas
3 lembar daun salam
1 batang serai
1/2 sdt terasi
2 sdt gula pasir
2 sdt garam
65 ml santan kental instan 
Minyak untuk menumis
750 ml air

Cara membuatnya:
Potong dadu ukuran 3x3 cm ati ampela dan kentang, sisihkan.
Ulek kasar bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, dan terasi. Memarkan serai dan lengkuas.
Panaskan minyak, tumis bumbu ulek, serai, dan lengkuas, hingga harum dan matang. Angkat.
Panaskan air di dalam panci, tuang tumisan bumbu ke dalamnya, aduk rata. 
Masukkan kentang, masak hingga setengah matang. Masukkan juga ati ampelanya, masak hingga matang bumbu meresap dan air sedikit berkurang 
Masukkan santan instan, gula, dan garam. Aduk rata.
Didihkan sekali lagi supaya matang sempurna. Matikan api.
Sajikan.


Agak ribet, tapi worthed it to try. Dilarang menyesal.
And happy cooking!



Iya. Judulnya lucu. Uyah Asem. Sesuai rasanya, asin dan asem. Masakan ayam rebus khas Banyuwangi yang juga jadi salah satu kenangan masa kecilku. Pokoknya kalau Umi udah masak lauk ini, hmm.. Maunya nambah nasi terus 😋 Istimewahh! Apalagi jaman itu menu ayam masih jadi idola. Ngga seperti sekarang, menu ayam sudah jadi sajian lumrah. 

Bisa dibilang telat aku nyoba memasaknya sendiri. Padahal resepnya simpel. Belimbing wuluhnya susah didapat. Sekalinya ada di pasar, pas ngga sempat masaknya. Sok sibuk. Sekalinya kepingin, ngga nemu sebijipun di pasar. Hari ini semuanya pas. Pas kepingin, pas ada. Alhamdulillaah..


Bahannya:
400 gr ayam, potong-potong sesuai selera
4 butir bawang merah
3 buah cabai merah rawit
2 buah cabai merah besar
8 buah belimbing wuluh
1 batang bawang daun
2 sdt garam
Minyak untuk menumis
1 liter air 

Caranya:
Panaskan air dalam panci hingga mendidih, masukkan potongan ayam. Masak hingga matang.
Sementara menunggu, ulek kasar bawang merah, sisihkan.
Rajang halus cabai rawit dan cabai besar. Potong-potong belimbing wuluh dan bawang daun sesuai selera.
Panaskan minyak goreng, tumis bawang merah, cabai rawit, cabal besar, dan bawang daun hingga harum dan matang. 
Setelah matang, masukkan ke dalam panci yang berisi ayam. Masukkan juga belimbing wuluh. Masak hingga bumbu meresap dan ayam matang. Terakhir masukkan garam. Aduk rata, matikan api.
Angkat, lalu sajikan.


Sungguh, it brings back my childhood memories! Makanpun nambah sampai dua kali..
Jazakillaah sharing resepnya Mi *kecups


Happy cooking!


Minyak kelapa alias lengis in Balinese, ngga cuma bisa dipakai untuk nyambel aja lho. Selain untuk numis, untuk salad dressing juga nikmeh.

Basically, dressing dari lengis ini adalah sambal matah yang dikurangin rawitnya dan ditambahin minyaknya karena musti dicombine dengan sayur Segar yang notabene begitu-begitu aja rasanya. Ehehehe..


Isiannya apa aja? Bebas sih. Mau pakai nasi juga boleh *nyengir*


Yang ini aku pakai pucuk daun kenikir, daun selada, kol ungu, dan daun kemangi. Plus stir fried dada ayam yang disuwir. Aduk rata semuanya. Langsung sikat!


Happy cooking!