Tampilkan postingan dengan label Bread. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bread. Tampilkan semua postingan
Bomboloni!

Sudah lama sih sebenernya pengen bikin donat tanpa lubang ini, karena lucu aja bentuknya gendud 😁 Kebetulan di fb lagi ada event challenge resep mbak R a.k.a mbak Rachmah Setyawati. Yaudah, kita bikin yuk.

Base resep ini miriplah sama resep donat kentang, sama² pakai kentang. Karena aku malas proses rebus-lumat kentang, jadilah pakai yg instan saja. Tinggal dicairkan dg air panas, aduk, lalu pakai. Rasanya? 11:12 sih dengan rasa kentang. Ya iyalah 🙄

Hasil akhirnya adalah bombolini yg lembut & empuk banget. Alhamdulillaah serumah sukak.
Cuma kayaknya aku kemarin agak over proofing, jadi sedikit "berpenampilan dewasa" permukaanya alias berkeriput mesra.


Resepnya ini ya..

Bahan A :
200 gr tepung terigu protein tinggi 
50 gr tepung terigu protein sedang 
10 gr susu bubuk
55 gr gula pasir 
5 gr ragi instant 

Bahan B :
85 gr kentang kukus, haluskan
(aku pakai 15 gr bubuk kentang instan + 70 ml air panas)

Bahan C : 
56 gr telur ayam utuh (1butir utuh)
25 ml susu uht putih dingin 
35 ml  whippcream dingin

Bahan D : 
40 gr mentega agak dingin 
1/4 sdt garam halus 

Siapkan untuk bahan isian , selai/krim vla lembut, nutella/krim keju , tuang bahan isian ke dalam plastik pipping bag/plastik segitiga, lalu gunting ujung plastik agak kecil saja.
(aku pakai selai bluberi, daripada nganggur tak berdaya di pojokan kulkas)

Cara Membuat: 
- Campur rata bahan A dalam bowl mixer: tepung terigu, gula pasir dan ragi. Aduk hingga rata. 
- Tambahkan bahan B, kocok rata, lalu tambahkan bahan C, masukkan telur dan sambil tambahkan susu dan whipped cream dingin sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga rata dan setengah kalis. 
- Setelah itu masukkan mentega dan garam halus, terus uleni hingga kalis dan elastis.
- Lalu diamkan selama kurang lebih 20 menit, tutupi dengan serbet /plastik wrap agar adonan tidak kering. 
- Setelah itu kempiskan adonan, bagi dan timbang sekitar @35gr, langsung rounding/bulatkan. Dan istirahatkan adonan selama 40-50 menit, tergantung kondisi suhu ruang dapur masing². Hingga adonan mengembang lagi.
- Panaskan minyak goreng dgn panas sedang cenderung kecil saja, lalu goreng donat yg sdh proofing naik hingga matang (cukup 2 kali balik saja). Setelah matang tiriskan minyaknya dan biarkan dingin di suhu ruang, donat siap diberi isian dan di taburi gula halus . 

-
Kalau mau detil lengkap resepnya ada di fb page Tantangan Resep Mbak R, ada lengkap!
Punya alpukat udah kelewat mateng, jadi ngga kurang enak kalau dimakan begitu aja. Belum lagi penampilan yg sudah kurang cantik, jadi kumerasa dia perlu operasi plastik.

Gugling pakai kiywerd avocado cake, tapi yg muncul rata² avocado bread. Yauweslah. Mari coba salah satu resep yg fotonya cakep 😬

Pilihan jatuh ke resep Avocado Nut Bread dari Genius Kitchen. Selain karena efek foto cakep, bahan yg di resep kebetulan ada semua.


Bahannya:
2 cup tepung terigu
1½ sdt baking powder (aku cuma pakai ½ sdt aja)
½ sdt baking soda
½ sdt garam
1 butir telur antero
1  alpukat, mashed
¾ cup gula
½ cup buttermilk (substitusi ½ cup susu dg 1 sdt cuka)
½ cup pecans, chopped (aku pakai almond)

Caranya:
Siapkan loyang loaf 10x20 cm, alasi dengan kertas kue.
Campur terigu, BP, BS, dan garam, aduk rata. Ayak, sisihkan.
Kocok alpukat, telur, dan gula hingga rata. Masukkan buttermilk, aduk rata.
Masukkan campuran terigu dan almond, aduk rata.
Tuang ke dalam loyang, lalu panggang dengan suhu 180°C selama 40-50 menit hingga matang.
Sudah.

Warna ijonya alami keluar cakep banget. Ngga perlu tambahan pewarna apa².

Ps,
Iyaa, resepnya ngga pake butter atau minyak. Krn alpukat kan mengandung lemak *sotoy*.
Teksturnya emang jadi kayak bread i/o cake. Dan enaknya makan ini sambil dioles selai soklat 😋
Biar aja dibilang telat. Hari gini baru berhasil bikin donat sendiri. Soalnya memang ngeri-ngeri sedap terutama pas di bagaian nggorengnya. Bukannya kenapa-kenapa, beberapa kali bikin seringnya ngga berbentuk lagi. Meleyotan ke kanan dan ke kiri.


Ternyata, buat aku kuncinya di proofing kedua sebelum goreng. Pangkas waktunya! Kalau roti yang dibakar kita bisa nunggu sampai sejam supaya mekar cantik sempurna, kalau donat mending separuh jalan deh. Dough ngembang tapi masih cukup padat untuk diangkat masuk ke wajan penggorengan.


Eh ini berlaku buat aku lho yaaa.. Semoga cocok juga dengan teman-teman lainnya.
Resep? Euuhh, sila pakai resep roti yang mana aja buleeeh. Mau resep donat kentang, soft bread, killer bread, monggo kerso.  Sesuai selera.


Enjoy!

PS, motrek pakai kamera hand phone sekalian untuk entry 52wfpp di Instagram ;)
IDFB cook book challenge bulan ini sungguh menantang: Masakan Timur Tengah. Meskipun aku termasuk penyuka masakan dari sana, jujur, belum pernah membuat satu macampun - from the scratch. Bahannya bikin keder! Belum lagi masalah takaran, takut kurang pas akhirnya malah ngga termakan. Dilemma.

Akhirnya suatu siang, ngga sengaja mampir makan siang di sebuah rumah makan khas Timteng dengan Yanti, my partner in crime 😁 Daan, dessert yang kami pilih adalah puding roti khas daerah situ: Umm Ali. Nah, ini cukup simple kalau mau bikin sendiri..


Kenapa dinamakan Umm Ali?
Konon menurut gosip yang berdedar di Wikipedia, masakan ini dibuat oleh istri pertama penguasa Mesir pada saat itu (Ezz El-Din Aybek) untuk merayakan kematian Umm Ali (Shagaret El Dorr) yang mana adalah istri kedua dari pak Ezz tersebut.
Setelah Umm Ali dibunuh, nyonya Ezz memerintahkan koki terbaiknya untuk membuat hidangan penutup yang paling lezat untuk dibagi-bagikan ke seluruh penjuru Mesir sebagai ungkapan suka cita. Hidangan lezat yang terbuat dari puff pastry, susu, dan buah-buahan inilah yang akhirnya dikenal sebagai Umm Ali.

Sebenarnya cukup ironis ya, makanan enak versus cerita kelam. Tapi ya sudahlah, ayo kita move on. Masuk dapur. Eh, gugling resep. Kurang lebih sama ya bahan yang dipakai secara garis besar. Dan inilah versiku, sesuai bahan yang ada

Bahannya:
2 pak genji pie 
300 ml susu UHT
100 ml krim kental 
Kismis
Almond
Kayu manis bubuk

Cara membuatnya:
Panaskan oven 170° C.
Siapkan pinggan tahan panas atau casserole. 
Remukkan genjie pie, jangan sampai terlalu hancur. Letakkan setengah bagiannya di dasar pinggan. Taburi kismis dan almond di atasnya, tutup dengan setengah bagian genji pie sisanya. Taburi lagi dengan kismis dan almond. 
Tuang susu UHT ke dalam pinggan, tidak perlu diaduk.
Terakhir tuang krim kental di atasnya, kemudian taburi dengan kayu manis bubuk.
Panggang selama 15-20 menit saja.
Setelah matang, keluarkan dari dalam oven, lalu sajikan hangat.


Cukup simple kan? Ngga sampai 30 menit sudah siap saji. Bikin yuk..


Happy baking!


Momennya sedang pas. Pas habis dapat goodie bag terigu segambreng dari baking class Bungasari, selang beberapa harinya dapat ilmu baru rerotian dari latbar NCC Cibubur bareng Chef Puji. Cucok.


Langsung eksekusi sambil test drive Golden Eagle, varian terigu protein tinggi dari Bungasari. 
Hasilnya? Me-mu-as-kan. Tekstur rotinya lembut berserat. Cakep. Bisa nih dilanjut. Semoga makin gampang ditemukan si elang emas ini di TBK yah..


Resep yang aku pakai ya dari hasil latbar. 1 resep ini bisa jadi sekitar 38 bijik roti dengan berat dough 50gr. Bisa dan boleh banget divariasi jadi macem-macem. 



Karena banyak banget, sebagian aku jadikan roti sobek polos dan isi selai kacang, sebagian lagi roti personal isi macam-macam.
Kalau dari latbar kemarin sih dijadikan 6 varian: ala pizza smoked beef, sate smoked chicken, kurma n cheese, kepang cokelat, cokelat keju, dan fruity vanilla. Sebenernya juga bisa jadi donat sih kalau digoreng.. Eh :D
Macam model hasil latbar NCC Cibubur

Bahan A
1000 gr tepung terigu protein tinggi
60 gr susu bubuk
255 gr gula pasir
17 gr ragi instan
5 gr bread improver

Bahan B
80 gr Susu Kedelai
1 butir telur antero
2 butir kuning telur
±425 ml air es

Bahan C
13 gr garam
125 gr mentega                                                                                        
Cara membuat:
Campur rata seluruh Bahan A dalam mangkuk besar.
Masukkan Bahan B selain air es, aduk rata hingga bergumpal. Masukkan air es sedikit demi sedikit sambil terus diuleni sampai kelembaban adonan pas. Ngga masalah kalau air esnya ada sisa. Uleni hingga setengah kalis.
Masukkan seluruh bahan C, uleni hingga kalis elastis.
Setelah adonan siap, diamkan (proofing) sekitar 10 menit sebelum ditimbang.
Timbang adonan masing-masing 50 gr, kemudian dibulatkan (rounding).
Bentuk sesuai selera. Letakkan di atas loyang yang sudah disiapkan.
Kemudian proofing hingga mengembang sempurna.
Setelah mengembang, bakar dalam oven pada suhu 180°C selama 13 menit atau hingga matang.


Oya, kalau pakai mikser roti atau bread maker sih cincay lah langsung hajar pakai sekilo terigu. Yang masalah adalah kalau masih pakai LG alias Lengen Gede. Boleh aja bikin setengah resep kok. Nanti telurnya boleh pakai 2 kuning telur atau kalau males misahin ya boleh pakai 1 telur antero. Beda tipis aja rasanya lah..

So, happy baking everyone!
Jadi, inilah hasil semi-mengarang-indahku untuk masakan ini. Pak Suami paling suka makanan model begini. Beberapa kali icip-icip ke salah satu resto franchise di sini menghasilkan ajakan untuk bisa bikin sendiri. Baiklaaahh..


Untuk bun burger, boleh pakai resep apa aja yang disuka. Mau eggless, atau resep potato bun tempo waktu, atau mau full starch, monggo kerso. Yang ini aku tambah dengan biji-bijian dan Italian seasoning di dalam dough-nya. Hasilnya? Enak, ada sensasi gurihnya. 
Per satu bagian roti, aku timbang seberat sekitar 160gr. Jumbo! Hahaha.. Next, kayaknya 125gr maksimal deh. Tapi enak juga ukuran gede kayak gini, cepat selesai :D

Cukup until ulasan bun burger. Sekarang geser ke beef patty-nya. Pakai resep siapa? Resep kira-kira, inspired by isian Picnic Roll aku yang disesuaikan sedikit laah. Tapi kalau mau persis itu juga ngga papa. Tinggal dibulatkan sebesar bola tennis, lalu panggang di pan panas dg minyak secukupnya sambil dipipihkan hingga matang semua bagian.

Nah, sudah semua, tinggal penyajiannya.
Seperti biasa, roti dibelah 2 melintang. Olesi bagian dalamnya dengan mentega atau EVOO, lalu panggang di atas pan panas hingga cukup crispy tepinya. Angkat.
Lalu isi deh dalamnya dengan selada, tomat, beef patty, mayonais, keju, saus tomat, dan apalah sesuai selera.
Dan yak, siap disantap.

Yang pasti lebih puas, karena isi bisa lebih banyak, dan ngga semahal kalau beli. Bun burger dan beef patty bisa disiapkan sekaligus banyak. Simpan di chiller dalam kondisi matang, supaya tinggal dipanaskan dan bisa dipakai sewaktu-waktu. Simpan di freezer juga kalau perlu.

Sekian dan happy baking!
Monkey Bread. 
Kalau dari yang aku baca-baca sih ini roti biasa aja, cuma dipotong kecil-kecil, lalu dibalur campuran gula & kayumanis bubuk, dan dipanggang jadi satu di loyang tulban. Sederhananya begitu. Untuk penyuka makanan manis sih this is too good to be true. Halah. Tapi buat yang bukan penikmat makanan manis yang berasa kayumanis, pasti pilih opsi lain. Kalau ada.

Ada kok. Versi yang pake kiju. Mau lebih hot juga bisa, dalemnya diisi potongan keju mozzarella.. Aaah, yumyum..!


Terinspirasi dari resep di Five Heart Home, inilah dia hasil adaptasi resep yang aku bikin. Ternyata bener, roti yang berbalur butter lebih awet moist-nya, dan lebih gurih pula rasanya.


Bahan dough-nya:
400 gr tepung terigu protein tinggi
100 gr tepung terigu protein sedang
7 gr ragi
50 gr gula pasir
7 gr garam
1 butir telur
200 ml air dingin
50 gr mentega
Keju mozzarella potong dadu untuk filling
Keju cheddar parut untuk taburan

Bahan topping-nya:
2 sdm mentega
1 sdt oregano
1/2 sdt bawang putih bubuk

Caranya:
Buat dough rotinya dulu. 
Campur tepung terigu, ragi, gula pasir, garam, telur, dan air. Aduk rata. Masukkan mentega, kemudian uleni hingga kalis elastis. Diamkan selama 20 menit dalam baskom bertutup serbet lembab hingga mengembang hampir 2x lipat.
Sementara menunggu, buat bahan toppingnya. Lelehkan mentega, masukkan oregano dan bawang putih bubuk, aduk rata, sisihkan.
Siapkan loyang tulban / bundt diameter 23 cm. Disini aku pakai loyang yang agak kecil, jadi hasilnya terlihat moleg.
Setelah dough mengembang, kempiskan. Ambil 1 bulatan kecil dough, isi dengan keju mozzarella, lalu bulatkan. Lakukan hingga seluruh dough habis. 
Ambil 1 bulatan dough, celupkan ke dalam campuran mentega, angkat, letakkan di dalam loyang yang sudah disiapkan. Lakukan hingga seluruhnya habis. Kemudian taburi dengan keju cheddar parut. Boleh juga ditabur keju setiap lapisannya.
Setelah selesai, proofing kembali selama kurang lebih 30 menit supaya mengembang lagi.
Panggang di dalam oven bersuhu 180°C - 200°C yang sudah dipanaskan terlebih dahulu selama 15 menit hingga matang dan keemasan.
Setelah matang, keluarkan, dan siap disajikan.


Resep yang panjang dan melelahkan pemirsa.. *elap keringat* 
Siapkan LG alias Lengan Gede untuk ngulen ya kalau ngga punya mikser khusus untuk bikin roti.

Happy baking!



Masih demen bikin roti.
Kali ini kepingin memanfaatkan mashed potatoes instan oleh-oleh dari Bu Estherlita tempo hari. Karena kalau dimakan sesuai kodratnya, alamat aku aja yang habis kan. Tapi kalau dijelmakan ke bentuk lain, in syaa Allaah aman 😁

Yuk mari..
Resep aku sadur dari sini, dengan beberapa penyesuaian. Sebagian aku jadikan burger bun, sebagian lain jadi donat.. Yeyeayy..!


Bahannya:
1 cup gula pasir
1 cup mashed potatoes (aku: 50gr yang instant + 1 cup air panas, aduk rata)
1/2 cup mentega
3 butir telur
1 1/2 sdt garam
11 gr ragi roti
1 cup air (aku: 1/2 cup lebih dikit)
5 cup tepung terigu
Kuning telur & susu cair untuk olesan

Caranya:
Aduk rata tepung terigu, gula pasir, ragi roti, dan mashed potatoes. Tambahkan telur, garam, dan mentega, aduk rata.
Masukkan air sedikit demi sedikit sambil terus diuleni hingga kalis elastis. Air jangan dimasukkan semua, khawatir adonan terlalu basah.
Setelah kalis, diamkan dough sekitar 30 menit hingga mengembang 2 kali lipat.
Bagi adonan sesuai selera. Kalau mau jadinya mini-mini ukuran @ 30gr. Kalau mau agak gedean bisa @ 60gr.
Setelah dibagi-bagi, bentuk sesuai selera. Atur di dalam loyang yang sudah dioles dengan margarin. Diamkan lagi sekitar 30 menit hingga mengembang cantik. Kalau mau dioven, oles permukaannya dengan bahan olesan.
Panaskan oven dengan suhu 200°C. Setelah oven benar-benar panas, panggang roti hingga matang.
Kalau mau bikin donat, goreng dalam minyak panas api sedang hingga matang.


Jadi demikianlah, yang burger bun masih dipelihara di wadah kedap udara untuk sarapan besok, yang donat sudah diselamatkan untuk kudapan sore tadi 😁😁


Happy baking..!



Blog berdebu, mari kita gosok lagi 😁

Berawal dari rikues Pak Suami yang lagi pingin makin "roti pizza" which is a caterpillar bread, dan pas kebetulan juga hari Sabtu lalu ada demo bikin roti manis oleh Ibu Fatmah Bahalwan, the NCC's founder.

Jujur aja, bukan resep yang aku kejar, tapi tekniknya. Karena kalau resep sih so-so ya.. Teknik ini yang ngga bisa kita pelajari cuma dengan membaca. 
Dari sini aku tau, kurangnya apa. Yg pasti, ngulenku belum kalis elastis. Meskipun pake mas Jerman a.k.a Bosch, tapi kurang lama, supaya bisa dapet dough yang cantiks.




Resepnya begini ya..

Bahan A:
500 gr tepung terigu protein tinggi
100 gr gula pasir
11 gr ragi instan
½ sdt bread improver (aku skip)

Bahan B:
4 btr kuning telur
225 ml air es

Bahan C:
100 gr mentega
½ sdt garam

Cara membuatnya:
Aduk semua bahan A, beri bahan B, uleni sampai bergumpal-gumpal.
Tambahkan bahan C, uleni hingga kalis. Bulatkan, diamkan 30 menit.
Kempiskan adonan, potong timbang @30gr (aku: 40gr). Bulatkan licin. Diamkan 15 menit.
Bentuk dan beri isi sesuai selera. Diamkan lagi 30 s/d 60 menit. 
Polesi atasnya dengan campuran kuning telur dan susu, panggang dalam oven suhu 180’C, selama lk. 20 menit, atau hingga matang.

Note:
Sebaiknya sih pakai oven yang punya tapi atas. Tetapi kalau cuma punya otang kayak aku gini, ya gakpapa sih. Setengah perjalanan pindah ke rak atas supaya bawahnya ngga gosong dan atasnya cantek kecokelatan.
Oya, untuk takaran @40gr, per 1 resep ini bisa jadi 24 bijik. Mayanlah..
Lalu untuk caterpillar bread, banyak tutorial how-to nya kok. Gugling aja. Toppingnya aku pakai saus tomat, herbs, red cheddar, dan mayonnaise. Udah.




Happy baking!
Tetiba tersadar kalau masih punya tepung ubi ungu di dapur. Mari kita berdayakan saja. Berhubung pak suami lebih suka bread daripada cake, ya kita bikin ruti aja yuuk..


Sebenernya sebelumnya udah pernah bikin sih. Di percobaan pertama itu, ketauan lah kalau tepung ini untuk bahan roti efeknya ngga bisa ringan mengembang seperti kalau kita bikin pakai tepung terigu protein tinggi seperti umumnya. Roti dengan tepung ubi ungu ini bertekstur padat, berat, tapi lembut dan moist. Pori-pori roti juga ngga gede, meskipun bisa ngembang waktu proofing.

Yasudah, ini resep yang aku pakai. Bekal mengarang indah 😂

Bahannya:
200 gr tepung ubi ungu
400 gr tepung terigu
8 gr ragi roti
50 gr mentega
100 gr gula pasir
1 butir telur
200 ml air dingin
Choco chips untuk isian

Caranya:
- Aduk rata semua bahan, uleni hingga kalis elastis seperti biasa ya. Air bisa dimasukkan sebagian dulu, kemudian tambahkan sedikit-sedikit hingga kelembabannya pas. Kalau kurang boleh ditambah kok.
- Bulatkan adonan, letakkan di dalam mangkuk besar, tutup dengan serbet bersih lembab. Diamkan (proofing) selama 30 - 60 menit sampai mengembang 2 kali lipat.
- Kempiskan adonan, timbang @ 60 - 80 gr sesuai selera. Pipihkan, isi dengan choco chips, lalu bulatkan. Atur di dalam loyang yang sudah dioles mentega. Proofing lagi selama 10 - 20 menit.
- Panaskan oven 200°C. 
- Panggang selama 15 - 20 menit hingga matang. Setelah matang, keluarkan, oles permukaannya dengan mentega supaya ngga kering atasnya.
- Sajikan.


Ayo sarapan..
Happy baking!
Jatah preman hari ini 😁
Alhamdulillaah ada yg order Picnic Roll lagi. Sekalian deh bikin dough untuk cemilan di rumah. Biar sekali jalan mas Jerman bekerja, dough-nya aku pakai dari resep adonan puff pastry andalan. Of course, minus mentega pastry lah ya.. Sama plek.
Lho, emang bisa? Bisa lah. Lhawong adonan dasarnya itu memang adonan bread dough kok. Cuma kalau mau bikin puff pastry, ngulennya ngga perlu sampai kalis elastis, dan di finishing dengan mentega pastry supaya berlapis. 


Pinginnya cinnamon rolls. Tapi pak suami ngga doyan wangi kayu manis. Jadinya aku tabur aja itu bubuk white coffee plus choco chips 😁 Sesat 😁
Jadinya tampilan 11-12 lah. Rasa, 180° sama aslinya. Dasar memang adonan dough-nya rasanya udah enak ya, jadinya emang enak.


So, don't be afraid untuk mengarang bebas. Hihihi..
Happy baking!
Akibat ditanyain adekku resep roti goreng. Eh? Aku belim pernah bikin. Cuma pernah lihat pas Umi-ku dulu bikin aja, sih.. Disendokin langsung masuk minyak panas.

Setelah gugling, dapetlah resep dari mbak Diah Didi ini. Diperhatikan kok gampang, ngga pake lama, cuma fermentasi 30 menit aja. Mari kita lesgo..!


Bahannya:
2 butir telur
50 gr butter
50 gr gula (next akan aku tambah krn kurang manis)
200 ml susu cair
6 gr ragi roti
300 gr terigu
1/2 sdt garam
Minyak untuk menggoreng

Caranya:
- Campur telur, butter, dan gula, aduk rata dengan balloon whisk.
- Masukkan susu, ragi, dan garam, aduk lagi sampai rata.
- Masukkan terigu, aduk lagi hingga seluruhnya tercampur rata. Adonannya akan terlihat lembek.
- Tutup adonan dengan plastik bersih, istirahatkan selama 30 menit.
- Cetak adonan sesuai selera lalu langsung digoreng hingga matang. Boleh dicetak dengan bantuan 2 sendok makan, boleh juga dengan bantuan piping bag.
- Setelah matang, angkat, tiriskan, sajikan dengan isian atau topping sesuai selera.


Gamfang dan cefaat..
Happy cooking!
Main-main dengan kelapa ternyata seru juga. Salah satunya ya bikin roti kelapa alias Coco Buns, roti dengan main ingredients kelapa. Rasanya? Manis, gurih, ngga bikin eneg, cucok buat sarapan di "hari cheating" dengan secangkir kopi item. Slurpphh..

Eh, "hari cheating"? Iya. Para penikmat food combining pasti familier dengan istilah ini. Yaitu istilah dimana sehari dalam  seminggu kita boleh ngga ikut pola makan fc. Kalau mau.. Kalau ngga mau dan pengen kekeuh fc terus ya ngga apa-apa juga :p


Bahan:
-          11 gr ragi instan
-          3 sdm air hangat
-          240 ml santan dari 65 ml santan kental instan yang dilarutkan dengan air
-          100 gr mentega
-          100 gr gula pasir
-          ½ sdt garam
-          1 butir telur
-          600 gr terigu
-          50 gr kelapa parut kering
Bahan olesan (campur rata):
-          1 butir kuning telur
-          1 sdm madu
-          5 sdm susu cair
Bahan taburan:
-          Gula pasir
-          Kelapa parut kering

Cara membuat:
1.      Dalam baskom besar, larutkan ragi instan dengan air hangat, aduk-aduk hingga tercampur rata, sisihkan.
2.      Panaskan santan dan metega hingga mentega setengah leleh, matikan api. Tambahkan gula pasir dan garam, aduk-aduk hingga mentega leleh seutuhnya.
3.      Masukkan masukkan telur, aduk rata. Ambil sedikit bagian dari tepung terigu (3 sendok makan), masukkan ke dalamnya, aduk hingga rata.
4.      Pada saat ini, campuran ragi sudah berbuih lembut dan mengembang. Ini pertanda bahwa ragi tersebut masih “hidup”. Tuang campuran santan tersebut ke dalam baskom yang berisi ragi, kemudian aduk hingga rata dengan menggunakan spatula kayu atau bisa dengan mikser roti kecepatan rendah.
5.      Setelah tercampur rata, masukkan terigu dan kelapa kering, mulailah mengulen hingga adonan kalis, atau selama 8-10 menit jika menggunakan mikser roti. Cek adonan, jika teralu cair, dapat ditambahkan terigu secukupnya.
6.      Setelah adonan kalis, bulatkan di dalam baskom, lalu tutup dengan serbet, diamkan selama 1-2 jam hingga adonan mengembang sempurna.
7.      Tinju adonan hingga mengempis.
8.      Bagi menjadi 12 bagian kecil sama berat, bulatkan, lalu atur di dalam loyang yang sudah dioles margarine. Diamkan sebentar sekitar 30 menit, lalu oles dengan bahan olesan, kemudian taburi kelapa parut dan gula pasir sesuai selera.
9.      Panggang dengan api 180°C hingga matang dan permukaan berwarna kecokelatan.
1.  Setelah matang, keluarkan dari dalam oven, lalu siap disajikan.

Efek kepo, kudu beli, foto, lalu lihat jerohannya, lalu foto lagi, lalu dimakan. Hahahah..
Kayak roti ini. Penasaran beli karena bentuknya yang asik. Seperty pastry roll. Sambil membayangkan: ih keren ini..

Sampai di rumah, biasa.. Ambil kamera, foto dulu. Sambil coba belajar settingan white balance. Biar tau bedanya lah.. Biasanya foto pakai settingan manual tanpa atur WB. Maklumlah, tuntutan profesi.. Hahahah.. 
Foto untuk naskah kan maunya yang teraaang, jelaaas, dan ngga pake aneh-aneh. Lha food photography kan macem-macem. Ini yang aku harus banyak belajar.


Itu lihat, spiralnya cantiiik banget..
Tapii, setelah dibedah.. Voila!


Roti isi tuna mayonais biasa, dicetak di loyang bulet kecil, lalu atasnya dikasih irisan tipiiis puff pastry yang di roll, lalu ditabur herbs dikit. Udah.
Halah. Aku di PHP.

Anyway, masih bersyukur. Masih bisa beli, masih bisa icip, masih bisa tau cara bikinnya gimana :p Daripada yang cuma bisa beli doang..


Happy kepo :p
This is my 1st scones.
Udah lama penasaran sama yg namanya scones. Apakah dia crunchy, kemlothak, atau seperti kuker yang melempem.. Hehehehe..
Pas lagi pengen bikin, pas ngga punya telur. Cocok. Gugling, dapetlah resep ini yang katanya the easiest and best. Uaaah.. Makin mupeng deh..


Konon, scones ini adalah sejenis quick bread tanpa tambahan yeast yang biasa disajikan untuk sarapan ataau brunch. Resep originalnya tanpa gula, nah nanti dimakannya pakai olesan selai atau madu. Taapiii, di resep yang ini udah pakai gula dikit, jadi dimakan begitu aja udah enaks..


Bahan:
1 1/2 cups terigu
3 sdt baking powder
1/4 cup gula kastor
sejumput garam (boleh skip kalau pakai salted butter atau margarin)
50 gr unsalted butter, suhu ruang
1/2 cup susu cair
4-5 buah kurma, buang bijinya, potong-potong dagingnya (ini tambahanku, jadi boleh di skip)

Cara:
- Campur semua bahan kering dan potongan buah kurma.
- Masukkan butter, aduk rata dengan tangan hingga berbulir.
- Masukkan susu cair sambil terus diaduk rata dengan tangan hingga membentuk adonan yang lembut. Jangan diuleni.
- Panaskan oven suhu 200 C. Siapkan loyang yang sudah diolesi margarin.
- Cetak adonan sesuai selera dengan cookie cutter, lalu atur di loyang. Boleh juga jika seluruh adonan dipipihkan langsung di atas loyang selebar sekitar 20 cm, lalu potong melintang dengan pizza cutter.
- Panggang selama 15 menit hingga matang.
- Setelah matang, keluarkan dari oven. Tutup dengan serbet bersih sampai dingin sempurna jika ingin scones-nya terasa soft. Jika ingin terasa crunchy, biarkan terbuka hingga dingin, lalu simpan dalam wadah tertutup.


Beneran enak. Ngga pake keringetan pulak bikinnya.. :D
Happy baking!
Late post. Mudah-mudahan ngga basi.. :D
Ceritanya lagi latbar sama warga Cibubur, bikin Croissant, bintang tamunya Pak Sahak yang terkenal ituh.. Setelah sekian resep berlalu dengan puff pastry instan, akhirnyah, ngerti juga caranya gimana bikin puff pastry supaya bisa berlapis..
 

Bahan:
Terigu protein tinggi 400 gr
Terigu protein sedang 100 gr
Ragi instan 7 gr
Bread improver 1 sdt
Gula pasir 50 gr
Garam 7 gr
Kuning telur 1 btr
Butter 50 gr
Susu cair 300 gr
Korsvet /margarin pastry 250 gr

Cara:
- Campur kedua terigu, ragi, improver, gula, garam, kuning telur, dan butter, aduk rata.
- Tuang susu sedikit demi sedikit sambil terus diuleni hingga kalis.
- Bulatkan adonan, masukkan ke dalam plastik, simpan dalam lemari es selama 30 menit.
- Setelah itu, keluarkan dari lemari es, lalu adonan digiling menjadi bentuk segi 4.
- Letakkan korsvet di tengah adonan, lalu lipat seperti melipat amplop. Untuk detil cara melipatnya bisa dilihat disini ya, kurang lebih sama kok..


- Kemudian adonan di roll memanjang, lalu dilipat 3, masukkan ke dalam plastik, simpan lagi ke dalam lemari es selama 5 menit.
- Ulangi hal yang sama sebanyak 3 x.
- Setelah itu, gilas adonan memanjang, kemudian potong segitiga, dan bentuk menjadi croissant, atur ke dalam loyang yang sudah dioled margarin.

- Diamkan 40 menit hingga mengembang.
- Setelah mengembang, oles permukaan dengan kuning telur, lalu panggang selama 25 menit hingga kecoklatan dg suhu 180 C.


- Alternatif finishing touch: celup dengan ganache cair, lalu taburi dengan almond slices panggang.
 

Yummyyy..
Happy baking!