Tampilkan postingan dengan label Chicken. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Chicken. Tampilkan semua postingan
Tahun 2023 terasa cepat sekali berlalu. Sedikit berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, tahun 2023 ini Alhamdulillah banyak sekali hal yang patut disyukuri meski sebagian lain dijalani sambil hadeh-hadeh 😅 Ngga apa-apa, namanya juga hidup pasti akan ada ups and downs nya.

Omong-omong tentang pergantian tahun, dulu waktu masih kecil beberapa kali dibela-belain melek sampai lewat tengah malam. Selain karena besoknya libur tanggal merah, acara televisi juga bagus-bagus dan layak ditonton anak kecil. Jadi rasanya semangat banget tiap kali ganti tahun. Selain itu, jalanan juga ramai, kan? Banyak motor seliweran dan suara kembang api di kejauhan. Kalau beruntung, kita masih bisa melihat jejaknya dari kejauhan. Tapi seringnya ngga kelihatan karena jauh banget.

 

Cukup nostalgianya. Sekarang waktunya masuk dapur bikin sesuatu yang seru untuk dinikmati bersama keluarga. Pilihanku jatuh kepada hidangan istimewa; Ayam Kodok! Jangan khawatir, ngga ada hubungannya dengan kodok kok. Disebut demikian karena bentuknya yang gendut lebar lucu seperti kodok. Eh, kodok kan ngga ada lucu-lucunya ya..


Ayam Kodok dan kelengkapannya

Aku memilih hidangan ini karena bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Terlebih akhir tahun kali ini di rumah lumayan penuh penduduknya, jadi aku rasa cocoklah untuk disajikan di meja makan biar terasa spesial. Terlebih ditunjang dengan plating Ayam Kodok yang disajikan dengan sayuran pelengkapnya yang berwarna-warni menggugah selera, makin istimewa sebagai vocal point di meja makan.


Proses pembuatan ayam kodok ini susah-susah gampang. Yang susah adalah  menguliti ayamnya. Mesti tahu triknya supaya kulit ayam bisa mudah terlepas. Dan ngga sobek! Ini penting supaya kita ngga banyak direpotkan dengan acara jahit-menjahit tambal sulam kulit ayam. Alhamdulillah dulu udah pernah belajar di Latbar NCC Cibubur, jadi sekarang tinggal menerapkan.

Selebihnya? Tinggal giling semua bahan di food processor, isikan ke dalam ayam, jahit, lalu panggang dalam oven. Sausnya juga gampang banget bikinnya.


Gimana, gimana?


Nah, menggoda kan setelah dipotong?

Buat hantaran juga ngga malu-maluin loh. Ini aku bikin sebagai hantaran Hari Raya untuk kolega Bapak di Banyuwangi.


Hampers Ayam Kodok, cakep kan?

Untuk hari istimewa seperti halnya acara keluarga akhir tahun, menurutku sajian Ayam Kodok ini sungguh cocok. Difoto cakep, dimakan enak. Ahahaha.. Iya dong, sebagai member IDFB itu jadi syarat wajibku dalam menilai makanan. Keduanya saling melengkapi. *apaan sih*


Jadi demikianlah.

Untuk tahun 2024 aku ngga ada resolusi apa-apa. Hanya berharap semoga diberi kesehatan, dimudahkan semua urusan, dan diberikan rizki yang barokah. Aamiin.

Sehat-sehat ya kalian semua 💓




Very late blog post 🙈

-
Hari ini bikin Jangan Kesrut khas Banyuwangi 😋 mumpung kemarin dibawain klenthang sama Umi.


Klenthang adalah buah pohon kelor. Bentuknya panjang & berkulit keras. Yg dimakan adalah bagian dalamnya yg lunak.

Kenapa dinamain Jangan Kesrut?
Jadi, konon, masakan ini aslinya puedesss asem seger, sampe yg makan keringetan dan (maaf) ingusan 😂

Hayuk kalau mau bikin juga. Kalau ngga ada klenthang di skip aja gakpapa. Ayamnya diganti daging tetelan juga gakpapa.

Haluskan:
7 butir bawang merah
3 buah cabe merah besar
5 buah cabe rawit
Garam
Terasi

Potong²:
7 buah belimbing wuluh
2 bonggol bawang daun
1 ekor ayam
3 batang klenthang, buang sedikit kulitnya
5 batang kacang panjang
1 ruas jari lengkuas

Caranya:
Rebus 3 liter air hingga mendidih, lalu masukkan bumbh yg sudah dihaluskan dan lengkuas hingga wangi.
Masukkan ayam, masak hingga ½ matang.
Masukkan isian lainnya, masak hingga seluruhnya matang. Jangan lupa diicip dulu biar pas rasanya.


Hmm, nyamnyamnyam.. 😋😋

Belajar masak yang model begini pasti dari Mama mertua. Sedikit beda style dengan Umi yang cenderung cuma pakai duo bawang aja, kalau masakan Mama bumbunya komplit. Bahkan numis sayur pun pakai salam lengkuas. 

Masakan yang satu ini memang menggugah selera. Apalagi kalau udah nginep sampai besoknya. Sampai tiris kuah di panci deh. Kalau perlu, dikoretin pakai nasi. Hihihi..


Bahannya:
5 pasang ati ampela ayam, buang lemaknya
2 buah kentang ukuran sedang, kupas
5 butir bawang merah
2 butir bawang putih
2 buah cabai merah besar
5 buah cabai rawit kecil
1 ruas jari lengkuas
3 lembar daun salam
1 batang serai
1/2 sdt terasi
2 sdt gula pasir
2 sdt garam
65 ml santan kental instan 
Minyak untuk menumis
750 ml air

Cara membuatnya:
Potong dadu ukuran 3x3 cm ati ampela dan kentang, sisihkan.
Ulek kasar bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, dan terasi. Memarkan serai dan lengkuas.
Panaskan minyak, tumis bumbu ulek, serai, dan lengkuas, hingga harum dan matang. Angkat.
Panaskan air di dalam panci, tuang tumisan bumbu ke dalamnya, aduk rata. 
Masukkan kentang, masak hingga setengah matang. Masukkan juga ati ampelanya, masak hingga matang bumbu meresap dan air sedikit berkurang 
Masukkan santan instan, gula, dan garam. Aduk rata.
Didihkan sekali lagi supaya matang sempurna. Matikan api.
Sajikan.


Agak ribet, tapi worthed it to try. Dilarang menyesal.
And happy cooking!



Iya. Judulnya lucu. Uyah Asem. Sesuai rasanya, asin dan asem. Masakan ayam rebus khas Banyuwangi yang juga jadi salah satu kenangan masa kecilku. Pokoknya kalau Umi udah masak lauk ini, hmm.. Maunya nambah nasi terus 😋 Istimewahh! Apalagi jaman itu menu ayam masih jadi idola. Ngga seperti sekarang, menu ayam sudah jadi sajian lumrah. 

Bisa dibilang telat aku nyoba memasaknya sendiri. Padahal resepnya simpel. Belimbing wuluhnya susah didapat. Sekalinya ada di pasar, pas ngga sempat masaknya. Sok sibuk. Sekalinya kepingin, ngga nemu sebijipun di pasar. Hari ini semuanya pas. Pas kepingin, pas ada. Alhamdulillaah..


Bahannya:
400 gr ayam, potong-potong sesuai selera
4 butir bawang merah
3 buah cabai merah rawit
2 buah cabai merah besar
8 buah belimbing wuluh
1 batang bawang daun
2 sdt garam
Minyak untuk menumis
1 liter air 

Caranya:
Panaskan air dalam panci hingga mendidih, masukkan potongan ayam. Masak hingga matang.
Sementara menunggu, ulek kasar bawang merah, sisihkan.
Rajang halus cabai rawit dan cabai besar. Potong-potong belimbing wuluh dan bawang daun sesuai selera.
Panaskan minyak goreng, tumis bawang merah, cabai rawit, cabal besar, dan bawang daun hingga harum dan matang. 
Setelah matang, masukkan ke dalam panci yang berisi ayam. Masukkan juga belimbing wuluh. Masak hingga bumbu meresap dan ayam matang. Terakhir masukkan garam. Aduk rata, matikan api.
Angkat, lalu sajikan.


Sungguh, it brings back my childhood memories! Makanpun nambah sampai dua kali..
Jazakillaah sharing resepnya Mi *kecups


Happy cooking!


Minyak kelapa alias lengis in Balinese, ngga cuma bisa dipakai untuk nyambel aja lho. Selain untuk numis, untuk salad dressing juga nikmeh.

Basically, dressing dari lengis ini adalah sambal matah yang dikurangin rawitnya dan ditambahin minyaknya karena musti dicombine dengan sayur Segar yang notabene begitu-begitu aja rasanya. Ehehehe..


Isiannya apa aja? Bebas sih. Mau pakai nasi juga boleh *nyengir*


Yang ini aku pakai pucuk daun kenikir, daun selada, kol ungu, dan daun kemangi. Plus stir fried dada ayam yang disuwir. Aduk rata semuanya. Langsung sikat!


Happy cooking!
Masih edisi kangenan. Masak Ayam Betutu! Pake daun singkong, ulala.. Tapi ayamnya keburu dipotong. Ahahaha.. Sutralah, buat sendiri ini. Sekalian aja dimasak pakai happy call 😁 Aturan sih dikukus sampai matang, kemudian dipanggang. Tapi kalau mau praktis begini juga okey.


Penampilan sepintas mirip opor ayam, tapi tanpa santan. Kalau mau sedikit kecokelatan, bisa digoreng sesudahnya. Tapi aku prefer begini aja. Enak.

Bahannya:
1 ekor ayam ukuran sedang
6 siung bawang putih 
7 siung bawang merah
4 cabe merah besar
Cabe merah kecil sesuai selera
4 btr kemiri
1,5 cm lengkuas
1,5 cm jahe
1,5 ruas jari kencur
2 ruas jari kunyit
1/4 butir pala
1 sdt merica
2 sdt ketumbar
Terasi
Garam
8 batang serai, rajang halus

Daun jeruk, buang tulang daunnya
Minyak goreng untuk menumis
Daun singkong, sesuai selera

Cara membuatnya:
Bersihkan ayam, sebaiknya biarkan utuh. Tetapi kalau mau dipotong-potong ya ngga apa-apa. Sisihkan.
Rebus daun singkong hingga setengah matang. Angkat, peras. Sisihkan.
Cincang halus semua bumbu kecuali serai dan daun jeruk. Boleh pakai food processor atau chopper, tapi jangan diulek. Beda sensasinya.
Panaskan minyak, tumis bumbu cincang, serai, dan daun jeruk hingga matang dan harum. Tambahkan garam dan terasi, masak hingga bumbu matang. Matikan api.
Kalau ayamnya utuh, campur sebagian bumbu yang sudah ditumis dengan daun singkong, kemudian masukkan ke dalam badan ayam. Balurkan sisa bumbu ke seluruh bagian luar ayam hingga rata. Bungkus ayam dengan daun pisang atau aluminum foil, kemudian kukus selama 2 jam hingga matang. Setelah matang, boleh langsung disajikan, boleh juga kalau mau dipanggang atau digoreng dulu ayamnya.
Kalau ayamnya sudah potongan, dan mau masak pakai happy call, atur daun singkong di dasar wajan. Campur ayam dengan bumbu, kemudian atur di atas daun singkong. Masak hingga matang. Sajikan.


You may cook your Ayam Betutu in your own comfort way 😋
Happy cooking!

Kenapa judulnya "wannabe"?
Karena resep aslinya pasti ngga begini. Aku cuma membuat berdasar bahan yang paling simple dan dengan cara yang paling sederhana. 

Aslinya cuma karena kangen masakan rumahan ala tukang carving-ku dulu. Dia bikinnya enaaakk banget. Pakai ayam bakar, lalu disisit memanjang halus, dan ada bekas gosong-gosong karena terbakar. Bumbunya? Entahlah. Jaman segitu aku masih belum seberapa berminat nanya resep.. Ehehehe..

Daripada jadi bisul, sebaiknya segera dituntaskan ini. Udah sih sempat nanya-nanya sama Ayu, teman kerjaku dulu, tapi ya gitu deh. Malas scroll up pesan di WhatsApp. Ngarang aja, yang penting bisa mirip meskipun ngga bisa deket banget rasanya.


Bahannya:
1/2 bagian dada ayam, lumuri dengan garam dan merica
6 butir bawang merah
8 bush cabai rawit merah
3 batang serai, ambil bagian putihnya
1/2 sdt garam
1/2 sdt terasi
2 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya
2 buah jeruk limau
5 sdm minyak kelapa

Cara membuatnya:
Panaskan wajan datar, olesi dengan sedikit minyak goreng. Stir fry dada ayam hingga matang. Angkat. Suwir-suwir dengan tangan, sisihkan.
Cincang kasar bawang merah. Rajang halus cabai merah rawit, serai, dan daun jeruk. Campurkan di dalam wadah, aduk rata.
Tambahkan garam dan terasi, aduk rata.
Panaskan minyak kelapa hingga muncul buihnya, lalu matikan api. Siramkan minyak panas ke campuran bumbu, aduk dan tekan-tekan supaya keluar sarinya.
Peraskan jeruk limau ke dalamnya, aduk rata.
Masukkan ayam yang sudah disuwir, aduk rata.
Sajikan.



Bahaya. Iya. Aku ngga berani jamin.
Happy cooking!