Masih edisi kangenan. Masak Ayam Betutu! Pake daun singkong, ulala.. Tapi ayamnya keburu dipotong. Ahahaha.. Sutralah, buat sendiri ini. Sekalian aja dimasak pakai happy call 😁 Aturan sih dikukus sampai matang, kemudian dipanggang. Tapi kalau mau praktis begini juga okey.


Penampilan sepintas mirip opor ayam, tapi tanpa santan. Kalau mau sedikit kecokelatan, bisa digoreng sesudahnya. Tapi aku prefer begini aja. Enak.

Bahannya:
1 ekor ayam ukuran sedang
6 siung bawang putih 
7 siung bawang merah
4 cabe merah besar
Cabe merah kecil sesuai selera
4 btr kemiri
1,5 cm lengkuas
1,5 cm jahe
1,5 ruas jari kencur
2 ruas jari kunyit
1/4 butir pala
1 sdt merica
2 sdt ketumbar
Terasi
Garam
8 batang serai, rajang halus

Daun jeruk, buang tulang daunnya
Minyak goreng untuk menumis
Daun singkong, sesuai selera

Cara membuatnya:
Bersihkan ayam, sebaiknya biarkan utuh. Tetapi kalau mau dipotong-potong ya ngga apa-apa. Sisihkan.
Rebus daun singkong hingga setengah matang. Angkat, peras. Sisihkan.
Cincang halus semua bumbu kecuali serai dan daun jeruk. Boleh pakai food processor atau chopper, tapi jangan diulek. Beda sensasinya.
Panaskan minyak, tumis bumbu cincang, serai, dan daun jeruk hingga matang dan harum. Tambahkan garam dan terasi, masak hingga bumbu matang. Matikan api.
Kalau ayamnya utuh, campur sebagian bumbu yang sudah ditumis dengan daun singkong, kemudian masukkan ke dalam badan ayam. Balurkan sisa bumbu ke seluruh bagian luar ayam hingga rata. Bungkus ayam dengan daun pisang atau aluminum foil, kemudian kukus selama 2 jam hingga matang. Setelah matang, boleh langsung disajikan, boleh juga kalau mau dipanggang atau digoreng dulu ayamnya.
Kalau ayamnya sudah potongan, dan mau masak pakai happy call, atur daun singkong di dasar wajan. Campur ayam dengan bumbu, kemudian atur di atas daun singkong. Masak hingga matang. Sajikan.


You may cook your Ayam Betutu in your own comfort way 😋
Happy cooking!

Kenapa judulnya "wannabe"?
Karena resep aslinya pasti ngga begini. Aku cuma membuat berdasar bahan yang paling simple dan dengan cara yang paling sederhana. 

Aslinya cuma karena kangen masakan rumahan ala tukang carving-ku dulu. Dia bikinnya enaaakk banget. Pakai ayam bakar, lalu disisit memanjang halus, dan ada bekas gosong-gosong karena terbakar. Bumbunya? Entahlah. Jaman segitu aku masih belum seberapa berminat nanya resep.. Ehehehe..

Daripada jadi bisul, sebaiknya segera dituntaskan ini. Udah sih sempat nanya-nanya sama Ayu, teman kerjaku dulu, tapi ya gitu deh. Malas scroll up pesan di WhatsApp. Ngarang aja, yang penting bisa mirip meskipun ngga bisa deket banget rasanya.


Bahannya:
1/2 bagian dada ayam, lumuri dengan garam dan merica
6 butir bawang merah
8 bush cabai rawit merah
3 batang serai, ambil bagian putihnya
1/2 sdt garam
1/2 sdt terasi
2 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya
2 buah jeruk limau
5 sdm minyak kelapa

Cara membuatnya:
Panaskan wajan datar, olesi dengan sedikit minyak goreng. Stir fry dada ayam hingga matang. Angkat. Suwir-suwir dengan tangan, sisihkan.
Cincang kasar bawang merah. Rajang halus cabai merah rawit, serai, dan daun jeruk. Campurkan di dalam wadah, aduk rata.
Tambahkan garam dan terasi, aduk rata.
Panaskan minyak kelapa hingga muncul buihnya, lalu matikan api. Siramkan minyak panas ke campuran bumbu, aduk dan tekan-tekan supaya keluar sarinya.
Peraskan jeruk limau ke dalamnya, aduk rata.
Masukkan ayam yang sudah disuwir, aduk rata.
Sajikan.



Bahaya. Iya. Aku ngga berani jamin.
Happy cooking!
Yes, my Mom used to cook this dish for our special occasion such as Idul Fitri or family gathering. Dan aku sudah merindukan masakan ini sejak beberapa bulan lalu. 

Seingatku dulu bikinnya repoot banget. Semua bahan dibikin mateng dulu, kemudian diatur di pinggan tahan panas, lalu dipanggang. Proses yang paling bikin bete adalah menghaluskan kentang. Gimana engga, itu kentang direbus dulu. Kupas. Potong 4 bagian. Lalu haluskan pakai alat press manual. 

That was then.
Seiring jaman, sekarang ada yang namanya kentang tumbuk instant. Tinggal seduh air panas, voila! Enjoy your mashed potatoes at anytime tanpa keringetan ngalusinnya. Ehehehe..

Ngga mau rindu tertahan semakin lama, disempatkan deh bikin masakan ini. Bikin yang simpel aja. Aku ngga setelaten Umi ngurusin printilan bahan 😁 Yang pasti pakai mashed potatoes instan dan sup krim instan. Tanpa soun dan telur rebus karena pak Suami ngga terlalu suka. Yuk mari kita lesgo!


Bahannya:
200 gr mashed potatoes instant
1 sachet sup krim instant 
2 buah wortel ukuran kecil
6 buah sosis sapi
1 buah paprika merah ukuran kecil
1 pak jamur Shimeji
1 buah bawang bombay ukuran kecil
Minyak goreng untuk menumis
480 ml air panas
250 ml air 
Margarine untuk olesan
Keju cheddar untuk taburan

Caranya:
Siapkan pinggan tahan panas / casserole ukuran 20 x 20 cm. Olesi dengan margarine. Sisihkan.
Panaskan oven 180°C.
Campurkan mashed potatoes instan dengan air panas, aduk rata hingga bergumpal. Ambil setengah bagian, ratakan di dasar pinggan. Sisihkan.
Cincang halus bawang bombay. Buang biji paprika, lalu potong dadu. Potong-potong wortel dan sosis sesuai selera. 
Panaskan minyak goreng, tumis bawang bombay hingga harum dan matang. Tuang dengan air, didihkan. Masukkan wortel, sosis, dan paprika. Masak hingga wortel setengah matang. 
Masukkan sup krim instant, aduk hingga larut dan rata. 
Masukkan jamur, aduk rata, lalu matikan api.
Tuang campuran sup krim ini ke atas mashed potatoes yang sudah diatur di dalam pinggan. Ratakan. 
Kemudian tutup dengan sisa mashed potatoes, ratakan. Taburi keju cheddar di atasnya.
Panggang hingga keju kecokelatan dan terlihat meletup-letup.
Setelah matang, keluarkan dari dalam oven.
Sajikan hangat.


Whoaaa..! It brings back my childhood memories! Meskipun ngga se-perfect kalau Umi yang bikin, tapi cukuplah buat aku. 
Selamat hari Ibu, Umi sayang.. Terima kasih untuk kutukannya yang menakjubkan ini 😘😘😘


Happy cooking!
Lamaaa banget ngga makan yang namanya sayur daun kelor. Waktu masih gadis sering banget sih. Bisa dibilang ini sayur yang available at anytime. Bukannya apa-apa, tinggal petik di samping rumah  😁

Nah, pas lagi ngobrol di WhatsApp, entah gimana kok tau-tau membahas daun kelor ini. Mbak Novita, salah satu teman di group NCC Cibubur, bilang kalau punya pohonnya. Waw. Langsung rikuwes lah aku dong! Alhamdulillaah pas latbar hari Sabtu lalu dibawain. Makasiiihh kakaaaakk.. 


Dimasak apa nih? Sayur bening it's too mainstream. Dibikin Maronggi aja deh. Ala Sumenep, sekalian melepas kangen masakan rumah. Biasanya sayur Maronggi ini disajikan dengan olahan ikan laut. Dan sambal petis Madura. Makannya pakai nasi jagung. Alamak! Lupa deh udah nambah berapa kali. Ehehehe.

Bahannya:
Seikat daun kelor, ambil daunnya saja
2 butir bawang merah
2 butir bawang putih
1/2 sdt terasi
1 ruas jari temu kunci, memarkan
3 sdm tepung beras (atau bisa dengan beras putih yang  direndam lalu haluskan)
Garam
1 liter air
Bawang goreng untuk taburan

Cara memasak:
Panaskan air di dalam panci kecil.
Haluskan bawang merah, bawang putih, dan terasi. Kemudian masukkan temu kunci dan bumbu halus ini ke dalam rebusan air. Masak hingga mendidih.
Masukkan daun kelor, masak hingga mendidih.
Haluskan beras di ulekan bekas bumbu tadi, beri dengan sedikit air untuk melarutkan, kemudian masukkan ke dalam panci tersebut. Jika menggunakan tepung betas, cukup dicairkan saja dengan air sedikit.
Aduk rata. Masak hingga mendidih dan kuah mengental.
Angkat, tuang ke mangkuk saji, taburi dengan bawang goreng, lalu sajikan.



Enak enak enaakkk..!
Happy cooking!
Salah satu resep favoritku adalah buttercake 2 telur punya NCC ini. Gampang bikinnya, gampang pula diobrak-abriknya. Mau dibikin as is, hayo. Di bikin marmer cake, bisa. Dibikin coconut cake, makin nikmeh. Dan kali ini aku bongkar lagi jadi kue cokelat yang super moist dan lumer di lidah. Maturnuwun bu Fatmah untuk resep dasarnya yang aduhai.. 😘


Bahannya:
80 gr mentega
25 gr minyak goreng
25 gr DCC, cairkan
200 gr gula pasir
2 butir telur
160 gr tepung terigu
30 gr coklat bubuk
10 gr maizena
1 sdt baking powder
200 ml susu cair
Almond slices untuk taburan

Cara membuatnya:
Siapkan loyang 20 x 20 x 4 cm atau loyang loaf 20 x 10 x 7 cm atau 10 cup Diva. Alasi loyang dengan kertas roti, olesi margarin tipis-tipis saja.
Panaskan oven 180°C.
Campur dan ayak tepung terigu, cokelat bubuk, dan baking soda. Sisihkan.
Campurkan mentega, minyak, DCC, dan gula dalam satu wadah. Kocok hingga seluruh bahan tercampur rata.
Masukkan telur, kocok hingga adonan halus dan mengembang.
Masukkan secara bergantian campuran tepung terigu dan susu cair, kocok hingga rata.
Tuang adonan ke dalam loyang, ratakan. Taburi dengan almond slices.
Panggang selama 35-40 menit hingga matang. 
Setelah matang, keluarkan dari oven, tunggu beberapa menit sebelum cake dikeluarkan dari loyang.
Potong-potong, lalu sajikan.


Aseli, enak! Bahkan tetap moist sampai besok besoknya..


Happy baking!

Have no idea apa itu Peppa Pig kalau aja mbak Fiska ngga pesen cupcake buat ulang tahun sang baby boy. Secara aku masih sepaket hemat sama Pak Suami, jadi ngga ngeh apa yang trend di kalangan balita. Ehehehe..
Hayuklah gugling kita!






Step by step bikin figurine-nya kurang lebih begini. Ngga susah, cuma bunder-bunder. Lhawong bodi babi 😁


Ubabi!
Happy birthday anak ganteng..




Rikues sang Mama waktu pesan kue untuk anak lanangnya hanya "pokoknya cokelat". Noted kakak..
Paas setelah dari Interfood kok dapet ide naked cake dengan sak klimbrukan snack diatasnya. Disodorin ke sang Mama, beliau okedil, jadi ya begini jadinya..




Base cake cokelat, siram ganache, tabur segala macam snack cokelat di atasnya. Hmmm.. Jadi kepingin bikin juga untuk diri sendiri. Ahahaha..

Enjoy your birthday cake ya keponakan favorit tanteee.. 😘


Happy decorating!

Dioleh-olehin emak Gaza Maman strawberry sekotak gede dari Puncak. Keingetan udah 2 hari di chiller, mak! Kalau ngga segera dijelmakan alamat ngga kemakan ini.

Mau di bikin apa? Yang cepet, simple, bisa dipiara ulang di chiller. Ehehehe.. Syarat mutlak.
Bikin compote aja deh. Pernah bikin sih pas edisi Schuimpjes kemarin. Tapi biar punya halaman sendiri, tulis ulang deh.


Bahannya:
2 cup strawberry yang sudah nyaris kematengan
6 sdm gula kastor
2 sdt air jeruk lemon

Caranya:
Potong-potong strawberry sesuai selera. Masukkan ke dalam panci. Tambahkan gula kastor dan air jeruk lemon, aduk rata.
Masak dengan api sedang sambil agak ditekan-tekan supaya keluar juice buah strawberrynya. Masak hingga mengental. Angkat.
Sajikan.


Bisa disimpan dalam chiller jika sudah dingin. Lumayan buat campuran es teh 😁😁 Atau untuk teman makan teman pancake, olesan roti tawar, atau apalah yang perlu topping pemanis tambahan begini. Yuk bikin!


Happy cooking!

Punya pisang Cavendish overripe sebiji. Buat apa coba? Yasudah mari berdayakan untuk bikin pancake saja. Yang pasti bukan in an easy way 2 ingredients only, takut jadi kayak pisang goreng 😅

Resepnya aku sadur dari sini dengan beberapa penyesuaian. Toppingnya aku pakai dulce de leche yang sudah bersemayam sekian lama di chiller menunggu untuk dikaryakan. Maklum, aku kan penyayang.. Semua dipiara masuk chiller dan freezer. Ehehehe..


Bahannya:
1 buah pisang Cavendish
1 butir telur
1/2 cup tepung terigu
1/2 cup susu UHT
1 sdt baking powder
1/4 sdt garam
1/2 sdt gula pasir
1 sdm minyak goreng

Caranya:
Lumatkan pisang dalam wadah, tambahkan telur ke dalamnya, aduk rata.
Masukkan tepung terigu, susu UHT, baking powder, garam, gula pasir, dan minyak goreng, aduk hingga rata tercampur seluruh bahan.
Panaskan pan, olesi dengan sedikit margarine. Tuang 1 sendok sayur adonan, tunggu hingga kecokelatan bagian bawahya, lalu balikkan supaya matangnya rata. Lakukan hingga seluruh adonan habis termasak.
Sajikan hangat. 


Lumayan buat ganjel pagi-pagi, meskipun belum nampol kalau belum makan nasi Padang. Yiihhaaaa...!


Happy cooking!
Sesekali masakan yang rada ajib lah. Buat teman-teman yang ngga familiar dengan masakan Jawa pasti heran. Karena main ingredient dari masakan ini adalah tempe bosok alias semangit.

Tempe bosok didapat dari tempe segar yang didiamkan beberapa hari di suhu ruang. Nanti setelah berbau menyengat dan teksturnya melunak, baru deh bisa dipakai.

Awal kenal masakan ini dari keluarga pak Suami, aku juga merasa aneh. Setauku Umi ngga pernah tuh masak pakai bahan yang satu ini. Tapi lama-lama, waah, nagih juga rupanya. Yuk bikin!


Bahan:
1 cup tempe bosok
1 cup tempe segar
6 butir bawang merah
3 butir bawang putih
4 buah cabai merah besar
5 buah cabai merah rawit (boleh lebih kalau suka pedas)
1/2 sdt terasi
2 cm lengkuas, memarkan
4 lembar daun salam
60 gr santan instant
1 1/2 liter air
Garam
Gula pasir
Minyak goreng untuk menumis
Tahu goreng
Petai

Cara membuatnya:
Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai merah rawit, dan terasi.
Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus, lengkuas, dan daun salam hingga bumbu matang dan harum
Panaskan air, masukkan bumbu yang sudah ditumis. Masak hingga mendidih.
Haluskan tempe bosok dan tempe segar. Bisa dengan menggunakan food processor. Kemudian masukkan ke dalam kuah berbumbu tadi. Masak hingga mendidih, dan biarkan agak lama supaya tempe benar-benar matang.
Masukkan santan instan, tahu goreng, petai, garam, dan gula. Masak dengan api kecil hingga mendidih sekali lagi.
Setelah matang, matikan api.
Sajikan dengan nasi hangat, sayur rebus, dan ayam goreng sebagai pelengkap.


PS, sayur ini bakal lebih mantap kalau udah nginep semalam lho.. 😉


Happy cooking!
First trial, not that bad. 
Order dadakan, untung ada stock bahan. Kalau ngga bisa kelabakan lulumpatan malem-malem. Hehehe.. Lain kali jangan ndadak ya mbak Mayaaa.. 





Ternyata seru juga Picnic Roll dibikin kayak gini ya..
Alhamdulillaah pernah ikut latbar ukir sayur. Alhamdulillaah juga ikut PO serutan wortel. Kepake semua!


Thanks for order ya mbak, semoga yang nerima syukak 😉

Thank you lemparan ordernya ya kakak Intaan.. *smooch*
Aseli mendadak, untung ada bahan dan masih sempat belanja yg kurang. Allaah Maha Baik wes pokoknya! 
Ceritanya sang mommy, mbak Santi, udah dari beberapa hari mumet mau pesen cake ulang tahun untuk gadis kecilnya, Caleeschka. Kabarnya udah full booked semua itu toko-toko kue dan ngga bisa mepet kalau custom cake. Jadi, sambung sana-sini jadilah orderan ini aku tangkap. Hap!




Alhamdulillaah terkirim sesuai rencana, and look at her happy face! Sumringah! 


PS, para boneka princesses itu dia sendiri yang masangin loh. Seru kan? Setidaknya dia bisa cerita kalau itu boneka dipasang sendiri.. Eheheh..


Enjoy your birthday, anak cantik.. 


Another cupcakes, another theme. Thank you mbak Fiska *kecupbasah*


Eeyore adalah salah satu karakter di Christopher Robin's farm, temennya Winnie the pooh. Karakter yang dikenal sebagai "unbelievably loveable donkey who is dismally gloomy for almost eternity" alias love-able keledai yang suram muram sepanjang masa. Eeaaa.. 

Kalau dilihat sepintas, karakter ini bikinnya rumit. Banyak lekukannya. Tapi ya gitu deh, harus cari Cara yang paling simpel. Otherwise, jemariku yang lentik ini ngga akan sanggup mencapai celah lipatan-lipatannya. Ehehehe.. Thank you mbah Gugel *kecupbasahlagi*





That's all. Semoga yang ultah happy dengan para Eeyore ini 😘
Pertama baca kata "schuimpjes", yang terbersit adalah gimana cara membacanya? Syumches atau gimana? Ahahaha.. Coba dengerin dari sini ternyata bacanya "sykhamches" or something like that *nyengir*

Pertama bikin, masih jaman dudul baru kenal oven, ngga ngerti trick-nya, asal hajar bleh, walhasil gatot lah. Mimpes dan gosong dengan bahagia. Bisa sih dimakan, tapi udah pahit dan lengket banget. Ahahaha.. Sudahlah, masa lalu.

Masa kini.
Sebelumnya udah pernah sih bikin Pavlova, jadi kali ini udah lebih ngertilah handling-nya harus gimana. Secara samasama meringue cookies, kan? Meskipun resepnya agak beda sedikit.

Resep aku sadur bebas dari Laura's bakery. Kalau mau ngintip aslinya monggo silahkan.



Bahannya:
140 gr putih telur
200 gr gula kastor
1 sdt cuka masak
1/2 sdt vanilla
10 gr maizena

Caranya:
Panaskan oven 100° C. Siapkan loyang kue kering, alasi dengan kertas roti, sisihkan.
Kocok putih telur hingga berbuih, masukkan cuka masak dan vanilla. Kocok hingga berwarna putih.
Masukkan gula sedikit demi sedikit sambil terus dikocok dengan mikser berkecepatan tinggi sampai teksturnya halus berkilat.
Terakhir, masukkan maizena, kocok dengan mikser kecepatan rendah hingga rata. Matikan mikser.
Semprotkan adonan meringue ini ke atas loyang sesuai selera. Aku pakai spuit 1M punya Wilton.
Panggang selama kurang lebih 60 - 75 menit. Kemudian matikan api. Biarkan tetap berada di dalam oven dengan pintu yang sedikit dibuka, hingga dingin dan mengeras. Pada saat baru matang, teksturnya masih agak lembek meskipun permukaannya kering sentuh. Biarkan saja, nanti akan keras sendiri.
Sajikan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, masukkan ke lemari pendingin supaya lebih awet renyahnya.

Untuk alternatif, schuimpjes ini bisa disajikan dengan strawberry compote. Bikinnya gampang.



Bahannya:
1 cup strawberry, potong-potong
3 sdm gula kastor
1 sdt air jeruk lemon

Caranya:
Masak jadi satu dengan api sedang hingga mengental. Sajikan segera. Kalau kelamaan bisa lembek schuimpjes-nya.


Yuk, bikin..
Happy baking!


Suka mati gaya sama nasi merah? Iya :D
Mau diapa-apain kok kayaknya ngga seseru kalau pakai nasi putih. Padahal sebenernya bisa aja lho, kalau mau dibikin nasi goreng, nasi uduk, nasi liwet, dan lainnya, meskipun tampilannya ngga ada bedanya. 

Mau beda? Bikin arancini yuk.. 
Makanan ini aselinya dari daerah Sicilia. Mirip kroket kentang isi ragout ayam, cuma ini pake nasi dan isi keju. Kok mirip makanan Indonesia? Laah, kroket itu kan makanan adaptasi juga kak.. Baru tau?

Ayo bikin yang versi simple yuk..


Bahannya:
2 cup nasi merah dingin
50 gr daging (ayam / sapi) cincang
1/2 siung bawang bombay, cincang
50 ml susu cair (boleh ganti air putih)
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Oregano secukupnya
Minyak goreng
1 butir kuning telur
Keju cheddar (boleh ganti mozzarella), potong dadu
Mayonnaise / saus tomat

Bahan untuk membalur:
Tepung terigu
1 butir putih telur
Tepung panir

Cara membuatnya:
- Tumis bawang bombay dengan sedikit minyak hingga matang dan harum. Masukkan daging cincang, masak hingga matang. Masukkan susu cair, garam, merica, dan oregano. Aduk rata.
- Masukkan nasi, aduk rata. Masak hingga air meresap dan nasi menjadi lunak. Matikan api. Dinginkan.
- Setelah nasi dingin, masukkan kuning telur, aduk rata.
- Ambil sesendok makan nasi, pipihkan dengan tangan, beri isian keju, lalu bulatkan, padatkan. Lakukan hingga habis.
- Balur gulungan nasi dengan tepung terigu, kemudian celupkan ke putih telur, lalu balur dengan tepung panir. Lakukan hingga habis.
- Panaskan minyak goreng di dalam panci penggorengan, goreng gulungan nasi tersebut dengan api sedang hingga matang dan kecokelatan.
- Setelah matang, angkat, tiriskan.
- Sajikan dengan mayonnaise atau saus tomat.


Psst, ini juga cucok untuk anak-anak yang susah makannya lho.. Berasa ngemil :D
Happy cooking!






Seneng deh bikin birthday cake model 3D kayak gini. Ribet? Ngga juga sih. Selama imajinasinya masih on. Ehehehe..



Base cake maunya full cokelat. Aku pakai resep Lapis Surabaya Ekonomis ini. Tapi yang cokelatnya aja. Enyaakk.. 
Pedestal birunya pakai styrofoam sesuai permintaan mama Mira Chrisatya. Wokey..

Warna merahnya stands out, alhamduliLlaah. Sehari sebelumnya aku bikin dulu si butter cream warna merah ini, lalu simpan dalam plastik tertutup rapat. Besoknya siap pakai, and yes it is red.
Lalu tulisannya aku pakai metode butter cream transfer  yang dibuat juga sehari sebelumnya. Simpan di freezer hingga harinya tiba. 



Iya, nyiapinnya satu-satu. Setelah siap semua, baru disusun. Jangan lupa kasih dowel untuk perkuatan. Ditaruh dimana dowelnya? Ditusukin tembus sampai ke alas paling bawah. Jangan lupa, kasih tau ke yang pesan kalau ada dowelnya ya.. 

Sharp edges. Kuncinya pakai butter cream yang kokoh, spatula, air panas, dan tissue. Jadi setelah crumb cover, poles lagi deh dengan butter cream sampai setebal yang diingkan. Terakhir, ratakan dengan spatula yg sudah dicelupin ke air panas dan dikeringkan dengan tissue. Pasti bisa lurus dan mulus.
Masukkan ke kulkas sebentar supaya lebih kokoh waktu disusun dengan bagian cake lainnya.

Selanjutnya bikin bonekanya. 4 layer cake, plus 1 buletan cake pops untuk kepala. Carving, ratakan, crumb cover. Satukan dengan bagian cake lainnya, lalu hias dengan butter cream sesuai selera.

Terakhir adalah pasang tulisan dan ornaments lainnya. Karena udah beku, gampang, tinggal tempel. Beres urusan.

Done.


Happy birdday abang Deo!


Another fondant cake from Dapur Tetangga. Tema navy dipilih oleh kakak Mihra menyesuaikan dengan profesi sang suami.


Base cake sesuai rikues, pakai Lapis Surabaya Ekonomis yang udah aku sesuaikan supaya teksturnya ngga seret waktu ditelan 😁
Dan inilah the ptintilannya... 



How-to aku nempelin blue ruffles-nya ke cake

Semoga berkenan ya kakak.. 


Happy birthday untuk Ayah RiRu, semoga lancar pelayaran-pelayaran selanjutnya dan bawa USD yang banyak buat istrinya 😊😊


Ship ahoy!
Pertama tau sup ini dari posting teman di FB. Waktu aku tanyakan, waduh, ngga halal rupanya, karena pakai iga babi.. *nyengir
"Laah, ngga bisa ikutan makin dong..", itu yang aku pikir waktu itu. Waktu itu lho yaaa.. Ehehehe

Tapi, makin kesini akhirnya aku tau kalau sup ini bisa dibikin halal! Pake iga sapi dong.. Kemana aja bu?
Gugling, cari resep yg simple, ketemu deh sama resep dari Femina ini. Cek bahan, modif sikit, yukmari..


Bahannya:
500 gr iga sapi
200 gr kacang merah, rendam sekurangnya 3 jam
2 liter air
3 buah cengkeh
1 sdt pala bubuk
1 sdm garam
1/2 sdm gula pasir
6 butir bawang merah
2 butir bawang putih
1 sdt merica
2 batang bawang daun
3 batang seledri
Minyak untuk menumis

Caranya:
Rebus air hingga mendidih, masukkan iga sapi ke dalamnya, masak hingga matang dan empuk. Karena aku ngga pakai panci presto, iga aku rebus dalam panci tertutup dengan api kecil sekitar 1-2 jam. Pasti empuk.
Setelah itu masukkan kacang merah yang sudah direndam, cengkeh, dan pala. Masak hingga kacang merah lunak.
Haluskan bawang merah, bawang putih, dan merica. Tumis hingga matang dan harum. Kemudian masukkan tumisan ini ke dalam panci berisi iga dan kacang merah, masak hingga bumbu meresap. 
Tambahkan garam dan gula, aduk rata.
Terakhir, masukkan daun bawang dan seledri yang sudah dipotong sesuai selera. Masak sebentar, lalu mayikan api.
Sajikan.


Jadi, kenapa di kasih nama Sup Brenebon? Ya karena pakai kacang merah itu. Brenebon adalah bahasa adaptasi dari bahasa Belanda, "bruine boon" yang dibahasa-Manado-kan. Aselinya, biar makin enak ditambah iga babi. Nah, supaya yang lain bisa makan, sebagian dimodifikasilah pakai iga sapi. Begitu..

Happy cooking!

Kalo aja kakak Rara ngga kirim WhatsApp mau ke tempatku dan nodong mau bikin kukis, entah kapan mau bikin yang kaya begini. Ehehehe..
Resep udah lama dipiara di apps Cookbook-ku, yang aku dapat dari mbak Adies, teman FB. Tapi ya gitu, maju mundur mau eksekusi. Yuk ah..

Teksturnya cakey, enak, cucok buat teman ngupi atau ngeteh
Bahannya: (yang udah aku sesuaikan)
210 gr mentega
1/4 cup gula pasir
1/2 cup gula palm 
2 1/3 cup tepung terigu
1/2 sdt garam
1 sdt baking soda (next aku mau pakai 1/2 aja)
1 butir telur, kocok lepas
Chocochips sesuai selera

Caranya:
Siapkan loyang kue kering, alasi dengan kertas roti.
Panaskan oven 140° C.
Campur mentega, gula pasir, dan gula palm, aduk rata dengan balloon whisk.
Masukkan tepung terigu, garam, dan baking soda, aduk hingga tercampur rata.
Masukkan telur, aduk rata. Gunakan spatula kalau susah.
Tambahkan chocochips, aduk lagi.
Ambil sesendok makan adonan, bulatkan. Atur di atas loyang, agak diratakan, beri jarak, karena akan mengembang waktu di oven.
Panggang selama 10-15 menit, lalu keluarkan. Dinginkan di atas cooling rack.
Sajikan.


Awas ketagihan.
Happy baking!


Sudah tau semua dong, Indonesia kita ini kaya ragam kulinernya. Sederhananya aja deh, yang namanya sambal ada berapa macam di Indonesia? Banyak. Dari yang sekedar cabai digaremin sampai sambal yang pakai bahan durian, lengkap! Tetapi ngga semua warga negara Indonesia kenal dengan apa itu yang namanya Sambal Roa, Sambal Tempoyak, Sambal Cibiuk, dan lain-lain. Itu baru sambal lho ya, belum jenis masakan lainnya.. 

Nah, supaya kuliner Indonesia dikenal lebih luas lagi, mumpung lagi perayaan 70 tahun Kemerdekaan Indonesia dan 53 tahun Hotel Indonesia, maka diadakanlah perhelatan kulinari Indonesia yang diberi judul 5 Islands in 5 Weeks di Signature's Restaurant Hotel Indonesia Kempinski. Aseli seru! Meskipun cuma kebagian hari terakhir, tapi sungguh ini ngga terlupakan. 


Nice ambience, friendly service and hospitality, good food, semua komplit jadi satu di sini. Ngga salah kalau resto ini dinobatkan jadi salah satu restoran terbaik di Indonesia. 

Entrance yang bernuansa Indonesia

Skylight yang berada tepat di tengah ruangan membuat suasana hangat

Interior nyaman yang bikin kita betah berlama-lama

Kehangatan khas Indonesia
Sengaja pilih minggu terakhir, karena aku merasa masakan Sulawesi & Maluku ini spesial. Menurutku ngga banyak restoran atau rumah makan yang menyajikan menu-menu unik dari wilayah tersebut. Kalau toh ada, menunya juga yang umum saja. Benar aja, banyak menu ajaib yang disajikan. Chef Petty Elliott, you did a great job! Thank you..! Sayang aku ngga berkesempatan bertemu beliau..

Penataan meja display, Indonesia banget kan?

Keunikan peralatan khas Indonesia

Sebagai menu pembuka, banyak sekali pilihannya. Tapi tetap harus konsisten dong, cicip dan pilih yang khas Sulawesi & Maluku saja ya.. :D

Landau Lauk Pare, adalah salad pare yang Segar dan crunchy. Ada aroma laut yang tipis seperti rasa ikan cakalang yang khas, menambah keunikan rasanya. Pahit sih, tapi seger.

Gohu Udang, nah, ini rujak pepaya a la Manado. Setauku biasanya disajikan polos saja, tetapi chef Petty menambahkan udang di dalamnya. Ringan dan segar.

Coto Makasar, biasanya sih ini untuk menu utama. Ehehehe.. Tetapi ngga ada salahnya kalau dijadikan appetizer. Menurutku, rasa Coto olahan Chef Petty ini enak sekali. Beda dengan yang pernah aku cicip. Light, tapi bumbu rempahnya aduhai menendang-nendang! Tekstur dagingnya pun lembut, tetapi ngga sampai overcooked. Aduuh.. Enak!

Air Goraka, minuman istimewa yang terbuat dari campuran gula merah, jahe, dan kacang kenari. Disajikan dingin, namun terasa hangat di tenggorokan.

Gohu Tuna Ikan, alias salad ikan tuna khas Maluku. Kelewat nyobain, jadi ngga bisa review. Tetapi dari penampakan sepertinya menu ini sangat menantang..


Next, makanan utama. Nasi dong ;)


Nasi yang disajikan adalah Savoury Rice alias Nasi Gurih. Beras yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah pilihan yang menjadikan cita rasa nasi ini makin nikmat.

Pilihan lauknya sangat beragam. Nama-namanya juga terdengar ajaib di telinga. Supaya bisa nyicip semua, nasinya sedikit dong. Jadi bisa nambah. Eh..

Mie Goreng Sambal Roa. Enak. Banget. 
Prawn Tuturuga, biasanya pakai ayam atau daging, eh ini pakai udang. Makin istimewa lah. Spicy enough, ngga terlalu pekat juga bumbunya. Enak.
Tumis Bunga Paya yang ngga ada pahit-pahitnya. 
Semuanya terasa pas beradu dengan Nasi Gurih.

Lanjut pakai Nasi Kuning khas Manado dong. Teksturnya mirip-mirip Nasi Gurih, tetapi lebih terasa rempahnya akibat penambahan kunyit di dalamnya. Nasi Kuning khas Manado ini sejatinya dihidangkan dengan Abon Cakalang, keripik ubi, dan Sambal Roa. Tetapi, sengaja aku padankan lagi dengan menu lauk lainnya.
Sayur Poki-Poki Masak Santan, alias terong bumbu santan dengan tuna asap. Rasanya mirip-mirip dengan lodeh meskipun menurutku ngga segurih lodeh Jawa.
Daging Pantallo Pamarason, daging masak hitam. Mirip dengan Rawon ya, tetapi kuahnya lebih sedikit dan kental. 
Oya, Sambal Roa yang disajikan ini menurutku juga enak sekali. Rasa ikan Roa-nya juga nendang. 

Ngintip pilihan Pak Suami ah..
Selain Nasi Gurih dan Mie Goreng Sambal Roa, dia pilih Ikan Kakap Woku Belanga (yang ternyata ngga tercium amis sama sekali), Tumis Kacang Panjang, dan Gulai Telur.
Perfect.


Setelah puas menikmati aneka hidangan utama, lanjut ke dessert ya..


Klappertaart, pilihan nomer satu. Disajikan dalam gelas mungil, tapi jangan salah, rasanya tetap istimewa. Apalagi wangi kayu manis yang cukup kuat menambah cita rasanya makin istimewa.


Es Pallu Butung, segar dalam porsi imut. Ternyata enak juga rasa santan yang legit berpadu dengan saus strawberry yang asam-asam segar. 


Barongko, ah, ini juga asyik. Olahan pisang yang manis, gurih, dan lembut ini nikmat membelai lidah. 

Selain dessert khas Sulawesi & Maluku, ada juga hidangan penutup dari daerah Indonesia lainnya dan dari Mancanegara.


Salah satunya adalah Pine Nut Almond Cream yang aduhduh enak sekali. Teksturnya lembut, bercitarasa manis dan segar. 


Wah, puas rasanya siang ini explore aneka kuliner khas Sulawesi & Maluku. Meskipun ngga bisa semua dicicip, tetapi cukup banyak menambah pengetahuan kita tentang seberapa kayanya Indonesia ini. Sayang kalau disia-siakan..


Enjoy!


Signatures Restaurant
Hotel Indonesia Kempinski
Jl. MH Thamrin No. 1 Jakarta 10310
Telepon: (021)2358-3800
Jam Buka: 06.00 WIB - 23.00 WIB

Estimasi biaya: IDR 700,000 (2 pax)