Roti Gambang, Kuliner Warisan Belanda yang Asli Indonesia

Kenapa juga judul tulisannya begini 😅 Ya karena menurut cerita sejarahnya memang begitu. Roti Gambang memang kuliner warisan Belanda yang asli dari Indonesia karena Belanda sana ngga ada roti ini. 


Roti Gambang


Sebetulnya aku sudah cukup lama mendengar nama makanan itu, kurang lebih sekitar tahun 2014 awal tinggal di Cibubur. Tapi seingetku, kali pertama makan adalah setelah tinggal di Malang awal 2021 gitu deh. Belinya pun impor dari Mbak Susi, sesama Tukang Jajan di salah satu komunitas baking yang aku ikuti. 

Ada alasan kenapa aku ngga pernah jajan roti itu; yang doyan panganan berbahan kayu manis cuma aku! Paksu ngga suka. Bimo, entahlah, dalam hal yang satu ini sepertinya dia nurun Bapaknya. Demikianlah, pada akhirnya aku amat sangat jarang pakai bahan kayu manis ini kecuali kalau ada pesanan khusus. Kadang juga kalau pas lagi bikin roti, aku sengaja sisihkan adonannya untuk dijadikan cinnamon roll atau babka.


Balik lagi ke cerita tentang si Roti Gambang, dari awal baca deskripsi tentang cita rasanya, aku udah mikir duh-kayaknya-ini-enak-banget. Gimana engga, ada rasa cokelat yg legit dipadu aroma rempah, sungguh menggiurkan buat penggemar makanan eksotis macam aku begini.

Dan ternyata bener. Rasanya manis legit, ditemenin kopi hitam, oh sungguh pasangan serasi. Meski menurut sejarahnya, Roti Gambang ini temannya adalah teh! 


Roti Gambang hasil jajan ke mbak Susi


Cerita sejarahnya Roti Gambang ini lahir di Indonesia, tepatnya di Batavia, dari warga Belanda yang tinggal di sana pada jaman awal masa penjajahan sekitar abad 18-19. Mereka sarapannya cake atau roti, bukan nasi, porang, singkong, atau bahan makanan pokok asli Indonesia lainnya. Dan favorit banget sama yang namanya rempah-rempah seperti adas, pala, kayumanis, kapulaga, cengkeh, dan semacamnya.


Oke, pernah dengar nama kue Ontbijtkoek?

Ini adalah sponge cake khas Belanda yang menurut om Wiki, Ontbijkoek ini artinya adalah kue sarapan pagi. Dibuat menggunakan tepung dari gandum hitam dan dibumbui bermacam rempah. Biasanya dimakan dengan olesan mentega di atasnya dan disajikan bersama teh untuk hidangan sarapan di sana.

 

Untuk mengakomodir kebiasaan mereka tersebut, maka dibikinlah Ontbijtkoek dengan kearifan lokal yang dinamakan Roti Gambang oleh sebuah bakery milik warga Belanda di Batavia. Penamaannya juga berdasar bentuk aslinya yang menyerupai alat musik tradisional Betawi, gambang kromong.

Bahan utamanya (yang di Indonesia ngga ada pada waktu itu) tentu saja diganti dengan bahan lokal, seperti tepung gandum hitam diganti dengan tepung singkong, pemanisnya pakai gula jawa/gula merah, rempahnya juga dipilih yang banyak terdapat di Indonesia. Karena itulah tekstur Roti Gambang ngga selembut Ontbijtkoek meski awal mula ide pembuatannya berasal dari sana.


Makin ke sini, model Roti Gambang pun makin bervariasi. Bukan hanya variasi bentuk, sekarang ada juga yg diberi macam-macam topping dan isian di dalamnya. Aku sih belum tertarik untuk coba icip yang dimodifikasi begitu, karena memang lebih milih yang original, meski kata teman-teman di IDFB yg pakai isian selai nanas itu enak.


Iyaa, obrolan tentang Roti Gambang di WhatsApp Group Indonesian Food Blogger kapan hari itu meriah banget! Dan lengkap termasuk lokasi jajan di mana dan resep juga ada. Kompor banget dah ah.. Maka itulah komunitas kesayangan ini bikin event IDFB Blog Challenge tentang Roti Gambang. Ikutan yuk!

 

Karena merasa terkompori obrolan di WAG waktu itu, akhirnya kan aku jadi ikutan bikin juga 😅 Not bad for the first timer, nanti kapan-kapan pengen coba bikin lagi.

Susah ngga sih bikin Roti Gambang?

Buat aku sih cukup mudah. Karena hanya tinggal aduk-aduk, bentuk, panggang, udah. Kuncinya adalah memakai gula aren organik yang manisnya pas. Karena kalau pakai yang biasa-biasa aja, rasa manis legitnya berasa kurang nendang. Dan warnanya juga kurang cantik. Selain gula arennya mesti yang cakep, bahan rempah lain juga usahakan pakai yang masih fresh supaya aroma rempahnya kuat memikat. Ngaduk adonannya juga jangan sampai overmix supaya teksturnya ngga keras.


Hasil pertama kali bikin Roti Gambang


Ohiya, ternyata pada World Bread Day tahun 2019 lalu, Roti Gambang ini masuk ke dalam daftar 50 roti terenak di dunia versi CNN lho! Roti Gambang disandingkan dalam “50 of The World's Best Breads" bersama  sejumlah roti dari negara lain seperti Baguette dari Prancis, Ciabatta dari Italia, atau Roti Canai dari Malaysia. Cakeppp.. 


Gimana, kamu berminat mencoba ngga? 

0 komentar:

Posting Komentar