Eh, ternyata udah 3 bulan aja lewat dari terakhir post resep di blog. Iyalah. Bimo aja udah mau 5 bulan ini. Udah tengkurep dan sedang berusaha untuk maju 😂 Semangat nak! Dan Ibukpun butuh cemilan cokelat yang nampol..

Kebayang-bayang terus akan kecokelatan Pennylane cookies-nya mbak Riana yang aduh enaknya kebangetan, tapi kemudian down sebentar karena ngga punya kacang-kacangan dan chocochip. Tapi kemudian mak tring! Ganti aja pakai muesli, mumpung ada. Bisa? Bisa!

Bahannya:
450 gr dark coverture chocolate
60 gr mentega tawar
60 gr terigu protein rendah
1 sdt baking powder
1/4 sdt garam
4 gr  (lk 2 sdt) kopi instan, larutkan dengan beberapa tetes air panas
250 gr gula pasir
4 btr telur
1 sdm vanilla pasta

200 gr muesli

Cara membuatnya:
- Lelehkan coklat bersama mentega, sisihkan. Campur terigu, baking powder dan garam, sisihkan.
- Kocok telur, gula dan vanilla hingga kental sekali. Masukkan cokelat leleh dan kopi, aduk rata. Ayakkan campuran terigu di atas adonan, aduk rata. Masukkan muesli, aduk rata. Tutup mangkuk dengan plastic wrap, dinginkan di kulkas minimal 2-4 jam atau semalaman lebih baik.
- Panaskan oven 180° C. Alasi loyang kue kering dengan kertas kue atau silpat.
- Dengan menggunakan sekop es krim atau 2 buah sendok, bentuk adonan bulat-bulat di atas loyang, beri jarak di antaranya. Panggang hanya sampai bagian atasnya kering dan retak-retak saja, kurang lebih 10-11 menit. Jangan terlalu lama memanggang agar kukis tetap chewy dan meleleh bagian dalamnya.
- Keluarkan loyang dari dalam oven, letakkan loyang di rak hingga agak dingin dan kue mengeras. Angkat kue dan dinginkan sepenuhnya di atas rak.
- Enjoy your moment.


Happy baking!

Hola!
Hidup setelah ada baby emang berputar 180° ya.. Banyak penyesuaian yang harus dilakukan termasuk urusan dapur. Memasak dan baking jadi nomer kesekian. Apalagi blogging. Huehehehe..

Nah ini mumpung ada kesempatan temu kangen dengan oven, dan mumpung juga ada piaraan tape ketan hitam tak terjamah di kulkas, mari kita bikin sesuatu. Yang gampang, yang cepat, yang ngga ribet, apalagi kalau bukan bikin muffin. Yekan? 

Berdasar hasil gugling, yang kayaknya enak adalah resep dari Sajian Sedap ini ya. Dan ternyata emang not bad lah. Aku bikin 2 resep sekaligus, dengan modifikasi, supaya pas habis ngga punya piaraan tape lagi. Itu.


Bahannya:
400 gr tepung terigu
2 sdt baking powder
2 sdt baking soda
150 gr gula kastor
2 butir telur
1/2 sdt garam
240 ml susu cair
100 gr margarin, lelehkan
200 gr tape ketan hitam, tiriskan (aku lebihkan untuk taburan)

Caranya:
- Siapkan 20 cup muffin. Panaskan oven hingga 180°C.
- Campur rata tepung terigu, baking soda, dan baking powder, ayak. Tambahkan gula kastor, aduk rata. Sisihkan.
- Kocok lepas telur, tambahkan garam, susu cair, dan margarin cair, aduk rata. 
- Masukkan tape ketan ke dalam campuran telur, aduk hingga rata.
- Tuang campuran tersebut ke dalam campuran terigu, aduk hingga asal tercampur saja.
- Masukkan adonan ke dalam cup case hingga 3/4 penuh. Taburi atasnya dengan tape ketan hitam.
- Panggang selama 25-30 menit hingga matang.
- Setelah matang, keluarkan dari dalam oven, lalu sajikan.


Lumayanlah buat welcome bake..
Happy baking!
Biar aja dibilang telat. Hari gini baru berhasil bikin donat sendiri. Soalnya memang ngeri-ngeri sedap terutama pas di bagaian nggorengnya. Bukannya kenapa-kenapa, beberapa kali bikin seringnya ngga berbentuk lagi. Meleyotan ke kanan dan ke kiri.


Ternyata, buat aku kuncinya di proofing kedua sebelum goreng. Pangkas waktunya! Kalau roti yang dibakar kita bisa nunggu sampai sejam supaya mekar cantik sempurna, kalau donat mending separuh jalan deh. Dough ngembang tapi masih cukup padat untuk diangkat masuk ke wajan penggorengan.


Eh ini berlaku buat aku lho yaaa.. Semoga cocok juga dengan teman-teman lainnya.
Resep? Euuhh, sila pakai resep roti yang mana aja buleeeh. Mau resep donat kentang, soft bread, killer bread, monggo kerso.  Sesuai selera.


Enjoy!

PS, motrek pakai kamera hand phone sekalian untuk entry 52wfpp di Instagram ;)
IDFB cook book challenge bulan ini sungguh menantang: Masakan Timur Tengah. Meskipun aku termasuk penyuka masakan dari sana, jujur, belum pernah membuat satu macampun - from the scratch. Bahannya bikin keder! Belum lagi masalah takaran, takut kurang pas akhirnya malah ngga termakan. Dilemma.

Akhirnya suatu siang, ngga sengaja mampir makan siang di sebuah rumah makan khas Timteng dengan Yanti, my partner in crime 😁 Daan, dessert yang kami pilih adalah puding roti khas daerah situ: Umm Ali. Nah, ini cukup simple kalau mau bikin sendiri..


Kenapa dinamakan Umm Ali?
Konon menurut gosip yang berdedar di Wikipedia, masakan ini dibuat oleh istri pertama penguasa Mesir pada saat itu (Ezz El-Din Aybek) untuk merayakan kematian Umm Ali (Shagaret El Dorr) yang mana adalah istri kedua dari pak Ezz tersebut.
Setelah Umm Ali dibunuh, nyonya Ezz memerintahkan koki terbaiknya untuk membuat hidangan penutup yang paling lezat untuk dibagi-bagikan ke seluruh penjuru Mesir sebagai ungkapan suka cita. Hidangan lezat yang terbuat dari puff pastry, susu, dan buah-buahan inilah yang akhirnya dikenal sebagai Umm Ali.

Sebenarnya cukup ironis ya, makanan enak versus cerita kelam. Tapi ya sudahlah, ayo kita move on. Masuk dapur. Eh, gugling resep. Kurang lebih sama ya bahan yang dipakai secara garis besar. Dan inilah versiku, sesuai bahan yang ada

Bahannya:
2 pak genji pie 
300 ml susu UHT
100 ml krim kental 
Kismis
Almond
Kayu manis bubuk

Cara membuatnya:
Panaskan oven 170° C.
Siapkan pinggan tahan panas atau casserole. 
Remukkan genjie pie, jangan sampai terlalu hancur. Letakkan setengah bagiannya di dasar pinggan. Taburi kismis dan almond di atasnya, tutup dengan setengah bagian genji pie sisanya. Taburi lagi dengan kismis dan almond. 
Tuang susu UHT ke dalam pinggan, tidak perlu diaduk.
Terakhir tuang krim kental di atasnya, kemudian taburi dengan kayu manis bubuk.
Panggang selama 15-20 menit saja.
Setelah matang, keluarkan dari dalam oven, lalu sajikan hangat.


Cukup simple kan? Ngga sampai 30 menit sudah siap saji. Bikin yuk..


Happy baking!


Paling suka kalau ada yang order agak ajaib 😁 Seperti order dari mbak Noveriya ini, tumpeng bebek! Gugling cari referensi nyaris ngga ada yang menawan hati. 2D ataupun 3D. Putar akal. Gugling dengan keywords birthday cake, siapa tau ada yang bisa diadaptasi ke tumpeng.

Sip. Got it.
Referensi hasil gugling plus ide Pak Suami bisa dijalankan. Meskipun agak nervous takut rontok di tengah jalan.. Hehehe..

Daaan, ini dia! Tumpeng ala Bento bentuk bebek. Ngga lupa asistensi dengan genk Tukang Jajan yang fenomenal itu 😁😁 Thanks for your help gaesss.. *ketjup*







Basic shape. Kepalanya yang ditakutkan rontok,
Alhamdulillaah aman terkendali.

Alhamdulillaah, the birthday girl-nya suka! Kepala bebeknya dia yang makan 😁
Makasih banyak ya udah order lagi..




Bikin sambal yang seger-seger yuukk..

Buat yang baru dengar, sesuai namanya, sambal ini berasal dari desa Cibiuk, Garut, Jawa Barat. Sambal dadakan ini paling cocok kalau dipadukan dengan ayam goreng atau ikan asin. Bisa bikin lupa diri. Lalu nyesel udah makan banyak.. 😅


Bahannya:
3 buah tomat hijau ukuran sedang
8 buah cabai hijau rawit
1 cm kencur, kupas
½ sdt terasi bakar
½ sdt gula merah
¼ sdt garam
2 batang kemangi, ambil daunnya saja

Cara membuatnya:
Uleg kasar semua bahan; tomat hijau, cabai hijau rawit, kencur, terasi, garam, dan gula merah.
Terakhir, masukkan daum kemangi, uleg kasar asal saja.
Siap disajikan.


Gampang dan cepat. Asal bahannya udah siap.

Happy cooking!
Momennya sedang pas. Pas habis dapat goodie bag terigu segambreng dari baking class Bungasari, selang beberapa harinya dapat ilmu baru rerotian dari latbar NCC Cibubur bareng Chef Puji. Cucok.


Langsung eksekusi sambil test drive Golden Eagle, varian terigu protein tinggi dari Bungasari. 
Hasilnya? Me-mu-as-kan. Tekstur rotinya lembut berserat. Cakep. Bisa nih dilanjut. Semoga makin gampang ditemukan si elang emas ini di TBK yah..


Resep yang aku pakai ya dari hasil latbar. 1 resep ini bisa jadi sekitar 38 bijik roti dengan berat dough 50gr. Bisa dan boleh banget divariasi jadi macem-macem. 



Karena banyak banget, sebagian aku jadikan roti sobek polos dan isi selai kacang, sebagian lagi roti personal isi macam-macam.
Kalau dari latbar kemarin sih dijadikan 6 varian: ala pizza smoked beef, sate smoked chicken, kurma n cheese, kepang cokelat, cokelat keju, dan fruity vanilla. Sebenernya juga bisa jadi donat sih kalau digoreng.. Eh :D
Macam model hasil latbar NCC Cibubur

Bahan A
1000 gr tepung terigu protein tinggi
60 gr susu bubuk
255 gr gula pasir
17 gr ragi instan
5 gr bread improver

Bahan B
80 gr Susu Kedelai
1 butir telur antero
2 butir kuning telur
±425 ml air es

Bahan C
13 gr garam
125 gr mentega                                                                                        
Cara membuat:
Campur rata seluruh Bahan A dalam mangkuk besar.
Masukkan Bahan B selain air es, aduk rata hingga bergumpal. Masukkan air es sedikit demi sedikit sambil terus diuleni sampai kelembaban adonan pas. Ngga masalah kalau air esnya ada sisa. Uleni hingga setengah kalis.
Masukkan seluruh bahan C, uleni hingga kalis elastis.
Setelah adonan siap, diamkan (proofing) sekitar 10 menit sebelum ditimbang.
Timbang adonan masing-masing 50 gr, kemudian dibulatkan (rounding).
Bentuk sesuai selera. Letakkan di atas loyang yang sudah disiapkan.
Kemudian proofing hingga mengembang sempurna.
Setelah mengembang, bakar dalam oven pada suhu 180°C selama 13 menit atau hingga matang.


Oya, kalau pakai mikser roti atau bread maker sih cincay lah langsung hajar pakai sekilo terigu. Yang masalah adalah kalau masih pakai LG alias Lengen Gede. Boleh aja bikin setengah resep kok. Nanti telurnya boleh pakai 2 kuning telur atau kalau males misahin ya boleh pakai 1 telur antero. Beda tipis aja rasanya lah..

So, happy baking everyone!
Satu lagi kegiatan seru IDFB di bulan ini, tepatnya tanggal 20/04/16 lalu. Kali ini bekerjasama dengan Bungasari Flour Mills Indonesiamengadakan Cake Shop Recipe Class membuat cake istimewa: Sacher Torte. 




Kelas dimulai jam 09.30 pagi. Diawali dengan perkenalan dan penjelasan  oleh mas Danny tentang apa saja produk tepung dari Bungasari dan keunggulannya. Ternyata variannya cukup lengkap lho! 

Secara garis besar ada dua; Premium dan Super Premium. Bedanya apa? Jelas beda, kelas Super Premium menjanjikan hasil yang jauh lebih sempurna daripada yang Premium. Harga juga sudah pasti beda dong... *grin


Dan kalau berdasar jenisnya ada tiga kategori; Protein Tinggi, Protein Sedang, dan Protein Rendah. Jangan salah pakai tepung terigu ya, karena dengan pemakaian yang tepat hasilnya akan bisa maksimal.



Daaan, satu lagi keunggulan produk dari Bungasari; mereka mengklaim bahwa produk tepung terigunya memiliki butiran paling halus dan paling bersih se-Indonesia karena menggunakan teknologi terkini dalam proses produksinya. Bahkan bahan baku gandum yang digunakan pun hanya yang berasal dari Australia, Kanada, dan Amerika, negara-negara penghasil gandum terbaik di dunia saja.

Setelah sesi penjelasan produk, selanjutnya kami diberi pencerahan tentang tips-tips penting seputar pembuatan cake berdasar jenisnya oleh Chef Kelik.

Pada umumnya ada tiga macam cake; Sponge Cake, Chiffon Cake, dan Pound Cake. 

Ketiganya memiliki karakteristik berbeda dan handling berbeda pula. Mulai cara pengocokan adonan, penggunaan alas loyang yang tepat, sampai proses pembakaran, seluruhnya juga dijelaskan secara gamblang dan detail. Jadi meskipun bahan utama yang dipakai kurang lebih sama, tetapi dengan metode berbeda hasilnya juga akan berbeda. Wah. 

Setelah penjelasan selesai, waktunya acara inti: praktek bikin Sacher Torte. Yeay..!
Buat yang belum tahu, Sacher Torte ini adalah salah satu dessert istimewa berupa cake cokelat (torte) yang ditemukan oleh Frans Sacher, seorang berkebangsaan Austria pada pertengahan abad ke 19. Silahkan googling sendiri ya kalau mau sejarah lengkapnya.

Lanjut...

Dapur di gedung Bungasari Innovation Center ini asyik banget lho. Cukup luas, besih, lengkap, dan pencahayaan juga bagus. Iya dong, buat motret doong.. *kibas kerudung
Oya, intermezzo sikit, setiap weekend mereka buka baking class untuk umum dengan biaya yang sangat reasonable. Jadwalnya bisa dilihat di facebook fan page Dapur Inovasi Bungasari.

Kami ber-15 dibagi menjadi 3 grup. Aku ada di grup 2 bareng mbak Tika, mbak Dita, mbak Anita, dan mbak Memez. Tiap grup bikin 2x resep yang nantinya akan dijadikan 6 loyang berdiameter 15 cm. Lebih 1 loyang buat2 icip-icip. 5 loyang lainnya kita bawa pulang masing-masing. Asyiiikk..!


Para tim rusuh :D

Proses kerja berlangsung seru dan heboh. Chef Kelik dan Chef Latief bergantian mendampingi ketiga grup selama proses kerja. Mulai dari scratch sampai sudah jadi cake yang cantik. Seru, iya. Heboh, banget.


Resep Sacher Torte ala Bola Salju dari Bungasari


Proses pembuatan base cake untuk Sacher Torte


Proses dekor Sacher Torte

Dan inilah hasil kreasi Sacher Torte grup kami. Ngga kalah cantik dengan yang dijual di cafe kan? Tinggal siapkan secangkir kopi, voila! Berasa ngopi di cafe.. *uhuk



Biar kekinian, foto sama Chef ^^

Ada sedikit surprise dari Chef & tim Bungasari, ternyata mereka memilih 2 pemenang berdasar review hasil kerja. Alhamdulillah, punyaku terpilih jadi terbaik kedua setelah punya mbak Arni. Hihihi.. Lumayaaan, dapat souvenir cantik dari Bungasari. Thank you!


Kecentilan pakai macaron kuneng ^^



Ngga terasa sudah jam 3 sore. Kegiatan seru kali ini harus sudah diakhiri. Seperti biasa, sesi terakhir adalah sesi foto bareng plus icip-icip hasil kerja. Enak banget sodara-sodara! Tekstur cake yang lembut plus selai blueberry, masih pula pakai ganache cokelat, heaven. Sorga. Kayaknya harus diulang bikin sendiri nanti di rumah. Mumpung dapat goodie bag 6 kilo tepung terigu *nyengir* Iya, enam kilo! 


Hati riang pulang bawa kue enak plus tentengan segambreng. 
Ahahah.. Kapan-kapan lagi yaaaa..


Thank you Bungasari untuk one fine day-nya..! Thank you juga IDFB *smooch*




BUNGASARI INNOVATION CENTER
PT Bungasari Flour Mills Indonesia
Jl.Taman Pakubuwono 6 No.11 Jakarta Selatan
Phone : +62 21 724 3394







Jadi, inilah hasil semi-mengarang-indahku untuk masakan ini. Pak Suami paling suka makanan model begini. Beberapa kali icip-icip ke salah satu resto franchise di sini menghasilkan ajakan untuk bisa bikin sendiri. Baiklaaahh..


Untuk bun burger, boleh pakai resep apa aja yang disuka. Mau eggless, atau resep potato bun tempo waktu, atau mau full starch, monggo kerso. Yang ini aku tambah dengan biji-bijian dan Italian seasoning di dalam dough-nya. Hasilnya? Enak, ada sensasi gurihnya. 
Per satu bagian roti, aku timbang seberat sekitar 160gr. Jumbo! Hahaha.. Next, kayaknya 125gr maksimal deh. Tapi enak juga ukuran gede kayak gini, cepat selesai :D

Cukup until ulasan bun burger. Sekarang geser ke beef patty-nya. Pakai resep siapa? Resep kira-kira, inspired by isian Picnic Roll aku yang disesuaikan sedikit laah. Tapi kalau mau persis itu juga ngga papa. Tinggal dibulatkan sebesar bola tennis, lalu panggang di pan panas dg minyak secukupnya sambil dipipihkan hingga matang semua bagian.

Nah, sudah semua, tinggal penyajiannya.
Seperti biasa, roti dibelah 2 melintang. Olesi bagian dalamnya dengan mentega atau EVOO, lalu panggang di atas pan panas hingga cukup crispy tepinya. Angkat.
Lalu isi deh dalamnya dengan selada, tomat, beef patty, mayonais, keju, saus tomat, dan apalah sesuai selera.
Dan yak, siap disantap.

Yang pasti lebih puas, karena isi bisa lebih banyak, dan ngga semahal kalau beli. Bun burger dan beef patty bisa disiapkan sekaligus banyak. Simpan di chiller dalam kondisi matang, supaya tinggal dipanaskan dan bisa dipakai sewaktu-waktu. Simpan di freezer juga kalau perlu.

Sekian dan happy baking!
Bosan dengan carrot cake yang "normal"?
Ya mungkin ngga juga, tapi apa salahnya kalau kita sedikit bereksperimen dengan cake yang tiada dua ini. Penambahan bahan lain bisa memperkaya rasa lho..


Coba dipadukan dengan kelapa, ternyata enak juga kok. Ada gurih-gurihnya. Jadi ngga melulu seperti itu aja. Dan yang lebih enak lagi, cuma dikocok rata pakai ballon whisk aja. Makin gampang..

Bahannya:
200 gr wortel impor, parut kasar
250 gr mentega
175 gr gula pasir
1 sdt vanilla
3 butir telur
230 gr tepung terigu
½ sdt garam
1 sdt baking powder
½ sdt bubuk kayu manis
50 gr kismis

Cara membuatnya:
Siapkan loyang tulban 20 cm, olesi dengan margarine tipis, sisihkan. Siapkan juga dandang kukusan yang sudah berisi air ½ tinggi batas garis air.
Campur terigu, BP, dan bubuk kayu manis, ayak, sisihkan.
Kocok margarin, gula pasir, palm sugar, dan vanilla dengan balloon whisk sampai pucat dan rata.
Masukkan telur satu per satu sambil terus dikocok hingga rata.
Masukkan campuran terigu ke dalam adonan telur, aduk dengan spatula hingga rata.
Lalu masukkan parutan wortel, kelapa parut, dan kismis, aduk rata. Tuang ke dalam loyang.
Kukus selama 45 menit hingga matang. Jangan lupa melapis tutup dandang kukusan dengan kain serbet bersih supaya air tidak menetes ke permukaan cake.
Setelah matang, angkat, diamkan sebentar dalam loyang sebelum dikeluarkan.
Sajikan.


Resep ini dikukus ya, tapi kalau mau dipanggang ya monggo silahkan. T&C sesuai kondisi oven masing-masing :p 

Happy baking!

Masih urusan sama buah nenas. Buah yang satu ini memang ngga ada matinya. Selain dimakan langsung, dijadikan selai buat isian nastar, atau dibikin sambal, buah ini juga bisa dipadukan dengan bahan lain untuk dijadikan kudapan. 
Nah di resep ini sang nanas dipadukan dengan kelapa parut kering yang menghasilkan citarasa seru: asam manis gurih. Hmm..


Inspirasinya dari webblog Baking Obsession. Naksirnya karena ini kok lucu, nenas sama kelapa. Bentuknya juga ngga kalah lucu, mirip jajanan Geplak ala Jogja.

Yuk ah langsung bikin.

Bahannya:
1 buah nenas segar ukuran sedang, parut
175 gr gula pasir
180 gr kelapa parut kering
3 butir putih telur, kocok lepas
1 sdt vanilla

Cara membuatnya:
Masak nenas parut dan gula pasir di dalam wajan anti lengket hingga airnya mengering dan nenas lengket seperti membuat selai (sekitar 15-20 menit). Setelah matang, matikan api,  biarkan hingga hangat.
Panaskan oven 160°C.
Campur nenas yang sudah dimasak dengan kelapa parut, putih telur, dan vanilla. Aduk rata dengan tangan hingga dapat dipulung.
Ambil ½ sendok makan adonan, bulatkan. Letakkan di atas loyang kue kering yang sudah dialasi kertas roti. Lakukan hinga seluruh adonan habis terpulung.
Panggang selama 25-30 menit hingga permukaannya menjadi kecokelatan.
Setelah matang, keluarkan dari dalam oven, lalu dinginkan di atas rak pendingin sebelum disajikan.
Simpan dalam toples kedap udara setelah dingin sempurna.


Cocok untuk teman ngeteh sore.
Happy baking!


Jadi, selain buat dimakan langsung sebagai kudapan, buah nanas juga enak dibikin sambal lho. Manfaatnya? Sudaah, langsung aja simak dimari yaa.. Bisa sih tinggal copas, tapi apa serunya? Hehehe..

Sambal ini berasal dari daerah Pontianak, Kalimantan Barat. Rupanya nanas di daerah sana memang terkenal enak dan manis. Ngga salah kalau akhirnya si kuning manis ini diolah menjadi berbagai macam makanan. 


Bahannya:
1 buah nanas agak mengkal ukuran kecil
5 buah cabai merah besar
3 buah cabai merah rawit
3 siung bawang merah
1 siung bawang putih
½ sdt garam
½ sdt gula pasir
½ sdt terasi
2 sdm minyak goreng

Cara membuatnya:
Kupas dan bersihkan buah nanas, buang tengahnya, potong dadu, sisihkan.
Potong-potong cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.
Panaskan minyak goreng, tumis bumbu yang sudah dipotong hingga matang dan harum. Angkat.
Tuang tumisan cabai beserta minyaknya, tambahkan gula pasir, garam, dan terasi, haluskan.
Masukkan potongan nanas, aduk hingga rata.
Sajikan.


Kalau ngga mau dibikin pedas sekali, sambal ini juga enak dinikmati di siang hari dalam keadaan dingin lho..
Happy cooking!