Sabtu, 16 Mei 2015

Gabus Pucung - kuliner Betawi yang tak tergantikan

Ini Indonesia! 
Negeri yang sangat kaya dengan ragam budaya dan kulinari. Mumpung libur, waktunya explore kuliner yang lainnya. Ngga bosan makan nasi Padang melulu di kantor? 

Kali ini aku mau coba yang namanya Gabus Pucung. Lokasinya di daerah Kebayunan - Leuwinanggung - Depok, di bawah jalur toll. Gosipnya warungnya biasa aja, tapi selalu ramai karena di situlah ada Gabus Pucung terenak. Hmmm.. Di sebelah mana pula ini? 



Ternyata jalannya memang masuk kampung! Ohemji.. Lewat sini paling enak pakai mobil yang kecil dan kompak macam Toyota Agya itu. Ukurannya yang ngga terlalu besar, pasti enak kalau lewat jalan sempit begini. Irit pula. Lumayan kan, kalau masih pakai acara nyasar? 

Dan bener deh, warungnya biasa aja. Jauh dari kesan fancy. Di bawah jalur toll pula. Hadeuuh.. Tapi jangan understimate duluuu.. Ayo masuk! Suasana di dalamnya juga biasa banget, tipikal warung di kampung. Menunya macam-macam, tapi yang paling banyak dicari adalah Gabus Pucung itu. Oke, pesan satu. Satu lagi aku pesan Pecak Gurame. Let's see..


Pesanan datang! Komplit dengan lalapan dan sambal ijo.



Dan, inilah dia Gabus Pucung, masakan ikan Gabus yang dimasak dengan kuah berbumbu pucung / keluwek. Mirip rawon, tapi ini pakai ikan, bukan daging. Kuahnya agak lebih kental daripada rawon daging sapi. Dan yang paling istimewa, rasa daging ikan Gabus yang lembut menyerap bumbu dengan sempurna.  Enak? Banget! 


Dan yang ini adalah Pecak Gurame. Ikan Gurame goreng, yang disiram kuah yang kaya rempah. Rasanya pedas, hangat di perut, dan ada sedikit rasa asam dari perasan jeruk limau. Enak!



Ngga salah deh, gosip itu. Masakan di warung ini bener-bener menggugah selera. Dangerously delicious! Ngga rugi lah jauh-jauh ke sini untuk makan siang yang istimewa. 


Harga? Aman. Makan sampe keringetan dan perut kenyang ngga nyampe bayar limapuluh ribu untuk berdua..




3 komentar: