Minggu, 15 Januari 2023

Sambal Kecombrang ala Bali, Pelangkap Tepat untuk Barbeque-an Akhir Tahunmu

Teringat harapan di akhir tahun 2011 supaya aku masih diberi kesempatan nyicip dan motret lebih banyak lagi kuliner Nusantara. Oh ya, Alhamdulilah tahun 2012 lalu terwujud. Pucuk dicinta, dapat kerjaan masak dan motret hampir 30 macam masakan Nusantara. Mulai Balado, Rendang, macam-macam Gulai, Soto Betawi, Pepes Ikan, Rawon, Soto Ayam, sampai Woku. Wuih senangnyaaa!
 
 
Indonesia kaya banget kulinernya ya..

Meski bumbunya udah berupa racikan halus dari sana, tetap aku harus tau bahan-bahan bumbunya apa saja dong.. Minimal jangan sampai keliru naruh properti cabe rawit di foto bahan bumbu gulai. Atau ketinggalan  daun kunyit untuk foto bahan bumbu rendang. Harga diri dipertaruhkan, ahahaha..
 

Kuliner Nusantara yang penuh rempah!

Sungguh itu adalah pengalaman kuliner yang paling berkesan buatku sepanjang 2012 lalu. Proyek yang panjang, dari target 2 bulan selesai, molor sampai 5 bulan karena aku kena batuk dan "dia" ini betah banget ngga mau pergi. Qaddarullah. Untung klien-ku baik hati, ngga terlalu narget juga yang penting dikerjain dan fotonya bagus. Dan kami sekeluarga bener-bener dimanjakan  oleh ragam kuliner Nusantara. Alhamdulillah.

Oke cukup cerita kerjaannya, sudah berlalu. Kata orang kita harus move on supaya ngga terjebak di masa lalu. Eh, apasih?

*nyruput kopi dulu*

Jadi, kalian masak apa akhir tahun kemarin? Indonesian Food Blogger lagi bikin IDFB Blog Challenge nih. Temanya seru, tentang Kuliner Nusantara untuk Hidangan Akhir Tahun. Asyik bangeeett!


Ini dia, Sambal Kecombrangku


Aku bikin Sambal Kecombrang ala Bali, atau kalau di sana namanya Sambal Bongkot. Bikinnya simple, tapi percayalah, rasanya enak banget! Sayang di Malang sini jarang ada yang jual Kecombrang. Akibatnya masakan dengan bahan Kecombrang jadi kurang familiar di sini. Padahal Kecombrang ini adalah bahan aromatik yang biasa dipakai sebagai "penyedap" masakan Nusantara.
 
Sebentaaar, Kecombrang ini apa sih?

Menurut Wikipedia, Kecombrang ini adalah jenis tanaman rempah dan ternyata ngga hanya bunganya, buah dan bijinya bisa dimanfaatkan sebagai bahan masakan. Sungguh aku belum pernah tau bentuk buah dan bijinya itu seperti apa, karena yang lazim dimasak adalah bagian bunga dan tunasnya.
 

Bunga Kecombrang, hasil belanja di pasar Oro-oro Dowo


Selain untuk sambal dan campuran tumis sayuran, Kecombrang dipakai untuk memasak Arsik Ikam ala Batak,  lalu dijadikan salah satu sayur dalam Pecel ala Bamyumas, lalu ada lagi masakan ikan kuah kuning Pallu Mara di Sulawesi Selatan sana, macam-macamlah kalian guling aja. Kebanyakan sih untuk campuran bumbu masakan ikan, ya, mungkin karena aromanya yang cukup kuat jadi  bisa meredam bau amis ikan.
 

Nah kalau ini udah aku tambahin dengan ayam suwir. Makin endeus..

 
Bentuk tanamannya mirip dengan tanaman Lengkuas. Sependek pengetahuanku bunganya ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna merah muda. Aku belum tau bedanya apa, karena yang banyak dijual adalah yang merah muda.

Aslinya, untuk Sambal Kecombrang ala Bali ini yang dipakai bukan bagian bunga Kecombrangnya melainkan tunas batang yang baru tumbuh, nah ini yang namanya bongkot. Karena itulah di sana disebutnya Sambal Bongkot. Aroma dan rasa bunga Kecombrang dan bongkotnya sih sama aja, kan emang pohonnya sama.
 
Buat yang pengen tau, rasa dari Kecombrang ini sepintas mirip serai tapi lebih ada wanginya, dan ada rasa getir di lidah. Buat yang baru pertama mencoba, saranku gunakan dalam porsi lebih sedikit dari takaran resep aslinya. Kalau klik sama rasanya, lain waktu bikin lagi bisa sesuai takaran di resep atau mau dilebihin juga makin sedep!

Sambal Kecombrang
 
Bahannya:
3 batang bunga Kecombrang
6 buah bawang merah
Secukupnya cabai rawit
3 lembar daun jeruk (aku kelupaan, dasar amatir)
1 buah jeruk limau ukuran kecil
1 sdt terasi
Garam
Minyak kelapa
 
Caranya:
- Rajang halus kecombrang (tangkainya juga), lalu beri garam, bejek-bejek, diamkan.
- Bawang merah, cabai, dan daun jeruk (buang tulang daunnya dulu ya, supaya ngga pahit) semuanya dirajang halus. Masukkan ke dalam mangkuk, sisihkan.
- Bilas kecombrang di air mengalir, lalu tiriskan. Campurkan ke dalam rajangan bawang dan teman-temannya.
- Tambahkan terasi dan garam, aduk rata sambil dibejek-bejek supaya saripatinya keluar semua. Ini yang bikin sedap.
- Panaskan sedikit minyak, lalu masukkan bejekan sambal tadi, tumis sebentar sampai kecombrang layu.
- Setelah matang, tambahkan perasan jeruk limau, aduk rata. Siap disajikan.
 
Citarasa Sambal Kecombrang ini mirip dengan Sambal Matah sih. Hanya saja ada tambahan aroma dan rasa Kecombrang di sambalnya. Sambal ini cocok banget dengan ikan bakar, ayam bakar, bahkan singkong rebus atau singkong goreng pun enak banget pakai sambal kecombrang ini. Ideal banget kan untuk pelengkap acara "bakar-bakaran" di akhir tahun.
Kalau ngga ketiduran ahahaha..
 
Menutup akhir tahun 2022, memasuki awal tahun 2023, harapanku masih sama. Diberi kesehatan dan kesempatan lebih banyak lagi untuk menikmati kuliner Nusantara lainnya. Terutama kuliner dari Indonesia Timur yang cukup susah ditemui di Indonesia bagian Malang sini. Aamiin!