Teringat harapan di akhir tahun 2011 supaya aku masih diberi kesempatan nyicip dan motret lebih banyak lagi kuliner Nusantara. Oh ya, Alhamdulilah tahun 2012 lalu terwujud. Pucuk dicinta, dapat kerjaan masak dan motret hampir 30 macam masakan Nusantara. Mulai Balado, Rendang, macam-macam Gulai, Soto Betawi, Pepes Ikan, Rawon, Soto Ayam, sampai Woku. Wuih senangnyaaa!
Meski
bumbunya udah berupa racikan halus dari sana, tetap aku harus tau
bahan-bahan bumbunya apa saja dong.. Minimal jangan sampai keliru naruh
properti cabe rawit di foto bahan bumbu gulai. Atau ketinggalan daun
kunyit untuk foto bahan bumbu rendang. Harga diri dipertaruhkan,
ahahaha..
Sungguh
itu adalah pengalaman kuliner yang paling berkesan buatku sepanjang
2012 lalu. Proyek yang panjang, dari target 2 bulan selesai, molor
sampai 5 bulan karena aku kena batuk dan "dia" ini betah banget ngga mau
pergi. Qaddarullah. Untung klien-ku baik hati, ngga terlalu narget juga
yang penting dikerjain dan fotonya bagus. Dan kami sekeluarga bener-bener
dimanjakan oleh ragam kuliner Nusantara. Alhamdulillah.
Oke cukup cerita kerjaannya, sudah berlalu. Kata orang kita harus move on supaya ngga terjebak di masa lalu. Eh, apasih?
*nyruput kopi dulu*
Jadi, kalian masak apa akhir tahun kemarin? Indonesian Food Blogger lagi bikin IDFB Blog Challenge nih. Temanya seru, tentang Kuliner Nusantara untuk Hidangan Akhir Tahun. Asyik bangeeett!
Aku
bikin Sambal Kecombrang ala Bali, atau kalau di sana namanya Sambal
Bongkot. Bikinnya simple, tapi percayalah, rasanya enak banget! Sayang di Malang sini jarang ada
yang jual Kecombrang. Akibatnya masakan dengan bahan Kecombrang jadi kurang
familiar di sini. Padahal Kecombrang ini adalah bahan aromatik yang
biasa dipakai sebagai "penyedap" masakan Nusantara.
Sebentaaar, Kecombrang ini apa sih?
Menurut
Wikipedia, Kecombrang ini adalah jenis tanaman rempah dan ternyata
ngga hanya bunganya, buah dan bijinya bisa dimanfaatkan sebagai bahan
masakan. Sungguh aku belum pernah tau bentuk buah dan bijinya itu
seperti apa, karena yang lazim dimasak adalah bagian bunga dan tunasnya.
Bunga Kecombrang, hasil belanja di pasar Oro-oro Dowo |
Selain untuk sambal dan campuran tumis sayuran, Kecombrang dipakai untuk memasak Arsik Ikam ala Batak, lalu dijadikan salah satu sayur dalam Pecel ala Bamyumas, lalu ada lagi masakan ikan kuah kuning Pallu Mara di Sulawesi Selatan sana, macam-macamlah kalian guling aja. Kebanyakan sih untuk campuran bumbu masakan ikan, ya, mungkin karena aromanya yang cukup kuat jadi bisa meredam bau amis ikan.
Bentuk
tanamannya mirip dengan tanaman Lengkuas. Sependek pengetahuanku
bunganya ada yang berwarna merah dan ada yang berwarna merah muda. Aku
belum tau bedanya apa, karena yang banyak dijual adalah yang merah muda.
Aslinya, untuk Sambal Kecombrang ala Bali ini yang dipakai bukan bagian bunga Kecombrangnya melainkan tunas batang yang baru tumbuh, nah ini yang namanya bongkot. Karena itulah di sana disebutnya Sambal Bongkot. Aroma dan rasa bunga Kecombrang dan bongkotnya sih sama aja, kan emang pohonnya sama.
Buat
yang pengen tau, rasa dari Kecombrang ini sepintas mirip serai tapi
lebih ada wanginya, dan ada rasa getir di lidah. Buat yang baru pertama
mencoba, saranku gunakan dalam porsi lebih sedikit dari takaran resep
aslinya. Kalau klik sama rasanya, lain waktu bikin lagi bisa sesuai takaran
di resep atau mau dilebihin juga makin sedep!
Sambal Kecombrang
Bahannya:
3 batang bunga Kecombrang
6 buah bawang merah
Secukupnya cabai rawit
3 lembar daun jeruk (aku kelupaan, dasar amatir)
1 buah jeruk limau ukuran kecil
1 sdt terasi
Garam
Minyak kelapa
Caranya:
- Rajang halus kecombrang (tangkainya juga), lalu beri garam, bejek-bejek, diamkan.
- Bawang merah, cabai, dan daun jeruk (buang tulang daunnya dulu ya, supaya ngga pahit) semuanya dirajang halus. Masukkan ke dalam mangkuk, sisihkan.
- Bilas kecombrang di air mengalir, lalu tiriskan. Campurkan ke dalam rajangan bawang dan teman-temannya.
- Tambahkan terasi dan garam, aduk rata sambil dibejek-bejek supaya saripatinya keluar semua. Ini yang bikin sedap.
- Panaskan sedikit minyak, lalu masukkan bejekan sambal tadi, tumis sebentar sampai kecombrang layu.
- Setelah matang, tambahkan perasan jeruk limau, aduk rata. Siap disajikan.
Citarasa Sambal Kecombrang ini mirip dengan Sambal Matah sih. Hanya saja ada tambahan aroma dan rasa Kecombrang di sambalnya. Sambal
ini cocok banget dengan ikan bakar, ayam bakar, bahkan singkong rebus
atau singkong goreng pun enak banget pakai sambal kecombrang ini. Ideal
banget kan untuk pelengkap acara "bakar-bakaran" di akhir tahun.
Kalau
ngga ketiduran ahahaha..
Menutup
akhir tahun 2022, memasuki awal tahun 2023, harapanku masih sama. Diberi kesehatan dan kesempatan lebih banyak lagi
untuk menikmati kuliner Nusantara lainnya. Terutama kuliner dari
Indonesia Timur yang cukup susah ditemui di Indonesia bagian Malang
sini. Aamiin!