Sabtu, 19 Desember 2015

Ayam Betutu

Masih edisi kangenan. Masak Ayam Betutu! Pake daun singkong, ulala.. Tapi ayamnya keburu dipotong. Ahahaha.. Sutralah, buat sendiri ini. Sekalian aja dimasak pakai happy call 😁 Aturan sih dikukus sampai matang, kemudian dipanggang. Tapi kalau mau praktis begini juga okey.


Penampilan sepintas mirip opor ayam, tapi tanpa santan. Kalau mau sedikit kecokelatan, bisa digoreng sesudahnya. Tapi aku prefer begini aja. Enak.

Bahannya:
1 ekor ayam ukuran sedang
6 siung bawang putih 
7 siung bawang merah
4 cabe merah besar
Cabe merah kecil sesuai selera
4 btr kemiri
1,5 cm lengkuas
1,5 cm jahe
1,5 ruas jari kencur
2 ruas jari kunyit
1/4 butir pala
1 sdt merica
2 sdt ketumbar
Terasi
Garam
8 batang serai, rajang halus

Daun jeruk, buang tulang daunnya
Minyak goreng untuk menumis
Daun singkong, sesuai selera

Cara membuatnya:
Bersihkan ayam, sebaiknya biarkan utuh. Tetapi kalau mau dipotong-potong ya ngga apa-apa. Sisihkan.
Rebus daun singkong hingga setengah matang. Angkat, peras. Sisihkan.
Cincang halus semua bumbu kecuali serai dan daun jeruk. Boleh pakai food processor atau chopper, tapi jangan diulek. Beda sensasinya.
Panaskan minyak, tumis bumbu cincang, serai, dan daun jeruk hingga matang dan harum. Tambahkan garam dan terasi, masak hingga bumbu matang. Matikan api.
Kalau ayamnya utuh, campur sebagian bumbu yang sudah ditumis dengan daun singkong, kemudian masukkan ke dalam badan ayam. Balurkan sisa bumbu ke seluruh bagian luar ayam hingga rata. Bungkus ayam dengan daun pisang atau aluminum foil, kemudian kukus selama 2 jam hingga matang. Setelah matang, boleh langsung disajikan, boleh juga kalau mau dipanggang atau digoreng dulu ayamnya.
Kalau ayamnya sudah potongan, dan mau masak pakai happy call, atur daun singkong di dasar wajan. Campur ayam dengan bumbu, kemudian atur di atas daun singkong. Masak hingga matang. Sajikan.


You may cook your Ayam Betutu in your own comfort way 😋
Happy cooking!

Rabu, 16 Desember 2015

Lawar Ayam Sisit - wannabe

Kenapa judulnya "wannabe"?
Karena resep aslinya pasti ngga begini. Aku cuma membuat berdasar bahan yang paling simple dan dengan cara yang paling sederhana. 

Aslinya cuma karena kangen masakan rumahan ala tukang carving-ku dulu. Dia bikinnya enaaakk banget. Pakai ayam bakar, lalu disisit memanjang halus, dan ada bekas gosong-gosong karena terbakar. Bumbunya? Entahlah. Jaman segitu aku masih belum seberapa berminat nanya resep.. Ehehehe..

Daripada jadi bisul, sebaiknya segera dituntaskan ini. Udah sih sempat nanya-nanya sama Ayu, teman kerjaku dulu, tapi ya gitu deh. Malas scroll up pesan di WhatsApp. Ngarang aja, yang penting bisa mirip meskipun ngga bisa deket banget rasanya.


Bahannya:
1/2 bagian dada ayam, lumuri dengan garam dan merica
6 butir bawang merah
8 bush cabai rawit merah
3 batang serai, ambil bagian putihnya
1/2 sdt garam
1/2 sdt terasi
2 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya
2 buah jeruk limau
5 sdm minyak kelapa

Cara membuatnya:
Panaskan wajan datar, olesi dengan sedikit minyak goreng. Stir fry dada ayam hingga matang. Angkat. Suwir-suwir dengan tangan, sisihkan.
Cincang kasar bawang merah. Rajang halus cabai merah rawit, serai, dan daun jeruk. Campurkan di dalam wadah, aduk rata.
Tambahkan garam dan terasi, aduk rata.
Panaskan minyak kelapa hingga muncul buihnya, lalu matikan api. Siramkan minyak panas ke campuran bumbu, aduk dan tekan-tekan supaya keluar sarinya.
Peraskan jeruk limau ke dalamnya, aduk rata.
Masukkan ayam yang sudah disuwir, aduk rata.
Sajikan.



Bahaya. Iya. Aku ngga berani jamin.
Happy cooking!

Easy-peasy Pastel Tutup

Yes, my Mom used to cook this dish for our special occasion such as Idul Fitri or family gathering. Dan aku sudah merindukan masakan ini sejak beberapa bulan lalu. 

Seingatku dulu bikinnya repoot banget. Semua bahan dibikin mateng dulu, kemudian diatur di pinggan tahan panas, lalu dipanggang. Proses yang paling bikin bete adalah menghaluskan kentang. Gimana engga, itu kentang direbus dulu. Kupas. Potong 4 bagian. Lalu haluskan pakai alat press manual. 

That was then.
Seiring jaman, sekarang ada yang namanya kentang tumbuk instant. Tinggal seduh air panas, voila! Enjoy your mashed potatoes at anytime tanpa keringetan ngalusinnya. Ehehehe..

Ngga mau rindu tertahan semakin lama, disempatkan deh bikin masakan ini. Bikin yang simpel aja. Aku ngga setelaten Umi ngurusin printilan bahan 😁 Yang pasti pakai mashed potatoes instan dan sup krim instan. Tanpa soun dan telur rebus karena pak Suami ngga terlalu suka. Yuk mari kita lesgo!


Bahannya:
200 gr mashed potatoes instant
1 sachet sup krim instant 
2 buah wortel ukuran kecil
6 buah sosis sapi
1 buah paprika merah ukuran kecil
1 pak jamur Shimeji
1 buah bawang bombay ukuran kecil
Minyak goreng untuk menumis
480 ml air panas
250 ml air 
Margarine untuk olesan
Keju cheddar untuk taburan

Caranya:
Siapkan pinggan tahan panas / casserole ukuran 20 x 20 cm. Olesi dengan margarine. Sisihkan.
Panaskan oven 180°C.
Campurkan mashed potatoes instan dengan air panas, aduk rata hingga bergumpal. Ambil setengah bagian, ratakan di dasar pinggan. Sisihkan.
Cincang halus bawang bombay. Buang biji paprika, lalu potong dadu. Potong-potong wortel dan sosis sesuai selera. 
Panaskan minyak goreng, tumis bawang bombay hingga harum dan matang. Tuang dengan air, didihkan. Masukkan wortel, sosis, dan paprika. Masak hingga wortel setengah matang. 
Masukkan sup krim instant, aduk hingga larut dan rata. 
Masukkan jamur, aduk rata, lalu matikan api.
Tuang campuran sup krim ini ke atas mashed potatoes yang sudah diatur di dalam pinggan. Ratakan. 
Kemudian tutup dengan sisa mashed potatoes, ratakan. Taburi keju cheddar di atasnya.
Panggang hingga keju kecokelatan dan terlihat meletup-letup.
Setelah matang, keluarkan dari dalam oven.
Sajikan hangat.


Whoaaa..! It brings back my childhood memories! Meskipun ngga se-perfect kalau Umi yang bikin, tapi cukuplah buat aku. 
Selamat hari Ibu, Umi sayang.. Terima kasih untuk kutukannya yang menakjubkan ini 😘😘😘


Happy cooking!

Rabu, 02 Desember 2015

Maronggi

Lamaaa banget ngga makan yang namanya sayur daun kelor. Waktu masih gadis sering banget sih. Bisa dibilang ini sayur yang available at anytime. Bukannya apa-apa, tinggal petik di samping rumah  😁

Nah, pas lagi ngobrol di WhatsApp, entah gimana kok tau-tau membahas daun kelor ini. Mbak Novita, salah satu teman di group NCC Cibubur, bilang kalau punya pohonnya. Waw. Langsung rikuwes lah aku dong! Alhamdulillaah pas latbar hari Sabtu lalu dibawain. Makasiiihh kakaaaakk.. 


Dimasak apa nih? Sayur bening it's too mainstream. Dibikin Maronggi aja deh. Ala Sumenep, sekalian melepas kangen masakan rumah. Biasanya sayur Maronggi ini disajikan dengan olahan ikan laut. Dan sambal petis Madura. Makannya pakai nasi jagung. Alamak! Lupa deh udah nambah berapa kali. Ehehehe.

Bahannya:
Seikat daun kelor, ambil daunnya saja
2 butir bawang merah
2 butir bawang putih
1/2 sdt terasi
1 ruas jari temu kunci, memarkan
3 sdm tepung beras (atau bisa dengan beras putih yang  direndam lalu haluskan)
Garam
1 liter air
Bawang goreng untuk taburan

Cara memasak:
Panaskan air di dalam panci kecil.
Haluskan bawang merah, bawang putih, dan terasi. Kemudian masukkan temu kunci dan bumbu halus ini ke dalam rebusan air. Masak hingga mendidih.
Masukkan daun kelor, masak hingga mendidih.
Haluskan beras di ulekan bekas bumbu tadi, beri dengan sedikit air untuk melarutkan, kemudian masukkan ke dalam panci tersebut. Jika menggunakan tepung betas, cukup dicairkan saja dengan air sedikit.
Aduk rata. Masak hingga mendidih dan kuah mengental.
Angkat, tuang ke mangkuk saji, taburi dengan bawang goreng, lalu sajikan.



Enak enak enaakkk..!
Happy cooking!