IDFB cook book challenge bulan ini sungguh menantang: Masakan Timur Tengah. Meskipun aku termasuk penyuka masakan dari sana, jujur, belum pernah membuat satu macampun - from the scratch. Bahannya bikin keder! Belum lagi masalah takaran, takut kurang pas akhirnya malah ngga termakan. Dilemma.

Akhirnya suatu siang, ngga sengaja mampir makan siang di sebuah rumah makan khas Timteng dengan Yanti, my partner in crime 😁 Daan, dessert yang kami pilih adalah puding roti khas daerah situ: Umm Ali. Nah, ini cukup simple kalau mau bikin sendiri..


Kenapa dinamakan Umm Ali?
Konon menurut gosip yang berdedar di Wikipedia, masakan ini dibuat oleh istri pertama penguasa Mesir pada saat itu (Ezz El-Din Aybek) untuk merayakan kematian Umm Ali (Shagaret El Dorr) yang mana adalah istri kedua dari pak Ezz tersebut.
Setelah Umm Ali dibunuh, nyonya Ezz memerintahkan koki terbaiknya untuk membuat hidangan penutup yang paling lezat untuk dibagi-bagikan ke seluruh penjuru Mesir sebagai ungkapan suka cita. Hidangan lezat yang terbuat dari puff pastry, susu, dan buah-buahan inilah yang akhirnya dikenal sebagai Umm Ali.

Sebenarnya cukup ironis ya, makanan enak versus cerita kelam. Tapi ya sudahlah, ayo kita move on. Masuk dapur. Eh, gugling resep. Kurang lebih sama ya bahan yang dipakai secara garis besar. Dan inilah versiku, sesuai bahan yang ada

Bahannya:
2 pak genji pie 
300 ml susu UHT
100 ml krim kental 
Kismis
Almond
Kayu manis bubuk

Cara membuatnya:
Panaskan oven 170° C.
Siapkan pinggan tahan panas atau casserole. 
Remukkan genjie pie, jangan sampai terlalu hancur. Letakkan setengah bagiannya di dasar pinggan. Taburi kismis dan almond di atasnya, tutup dengan setengah bagian genji pie sisanya. Taburi lagi dengan kismis dan almond. 
Tuang susu UHT ke dalam pinggan, tidak perlu diaduk.
Terakhir tuang krim kental di atasnya, kemudian taburi dengan kayu manis bubuk.
Panggang selama 15-20 menit saja.
Setelah matang, keluarkan dari dalam oven, lalu sajikan hangat.


Cukup simple kan? Ngga sampai 30 menit sudah siap saji. Bikin yuk..


Happy baking!


Paling suka kalau ada yang order agak ajaib 😁 Seperti order dari mbak Noveriya ini, tumpeng bebek! Gugling cari referensi nyaris ngga ada yang menawan hati. 2D ataupun 3D. Putar akal. Gugling dengan keywords birthday cake, siapa tau ada yang bisa diadaptasi ke tumpeng.

Sip. Got it.
Referensi hasil gugling plus ide Pak Suami bisa dijalankan. Meskipun agak nervous takut rontok di tengah jalan.. Hehehe..

Daaan, ini dia! Tumpeng ala Bento bentuk bebek. Ngga lupa asistensi dengan genk Tukang Jajan yang fenomenal itu 😁😁 Thanks for your help gaesss.. *ketjup*







Basic shape. Kepalanya yang ditakutkan rontok,
Alhamdulillaah aman terkendali.

Alhamdulillaah, the birthday girl-nya suka! Kepala bebeknya dia yang makan 😁
Makasih banyak ya udah order lagi..




Bikin sambal yang seger-seger yuukk..

Buat yang baru dengar, sesuai namanya, sambal ini berasal dari desa Cibiuk, Garut, Jawa Barat. Sambal dadakan ini paling cocok kalau dipadukan dengan ayam goreng atau ikan asin. Bisa bikin lupa diri. Lalu nyesel udah makan banyak.. 😅


Bahannya:
3 buah tomat hijau ukuran sedang
8 buah cabai hijau rawit
1 cm kencur, kupas
½ sdt terasi bakar
½ sdt gula merah
¼ sdt garam
2 batang kemangi, ambil daunnya saja

Cara membuatnya:
Uleg kasar semua bahan; tomat hijau, cabai hijau rawit, kencur, terasi, garam, dan gula merah.
Terakhir, masukkan daum kemangi, uleg kasar asal saja.
Siap disajikan.


Gampang dan cepat. Asal bahannya udah siap.

Happy cooking!