Another cupcakes, another theme. Thank you mbak Fiska *kecupbasah*


Eeyore adalah salah satu karakter di Christopher Robin's farm, temennya Winnie the pooh. Karakter yang dikenal sebagai "unbelievably loveable donkey who is dismally gloomy for almost eternity" alias love-able keledai yang suram muram sepanjang masa. Eeaaa.. 

Kalau dilihat sepintas, karakter ini bikinnya rumit. Banyak lekukannya. Tapi ya gitu deh, harus cari Cara yang paling simpel. Otherwise, jemariku yang lentik ini ngga akan sanggup mencapai celah lipatan-lipatannya. Ehehehe.. Thank you mbah Gugel *kecupbasahlagi*





That's all. Semoga yang ultah happy dengan para Eeyore ini 😘
Pertama baca kata "schuimpjes", yang terbersit adalah gimana cara membacanya? Syumches atau gimana? Ahahaha.. Coba dengerin dari sini ternyata bacanya "sykhamches" or something like that *nyengir*

Pertama bikin, masih jaman dudul baru kenal oven, ngga ngerti trick-nya, asal hajar bleh, walhasil gatot lah. Mimpes dan gosong dengan bahagia. Bisa sih dimakan, tapi udah pahit dan lengket banget. Ahahaha.. Sudahlah, masa lalu.

Masa kini.
Sebelumnya udah pernah sih bikin Pavlova, jadi kali ini udah lebih ngertilah handling-nya harus gimana. Secara samasama meringue cookies, kan? Meskipun resepnya agak beda sedikit.

Resep aku sadur bebas dari Laura's bakery. Kalau mau ngintip aslinya monggo silahkan.



Bahannya:
140 gr putih telur
200 gr gula kastor
1 sdt cuka masak
1/2 sdt vanilla
10 gr maizena

Caranya:
Panaskan oven 100° C. Siapkan loyang kue kering, alasi dengan kertas roti, sisihkan.
Kocok putih telur hingga berbuih, masukkan cuka masak dan vanilla. Kocok hingga berwarna putih.
Masukkan gula sedikit demi sedikit sambil terus dikocok dengan mikser berkecepatan tinggi sampai teksturnya halus berkilat.
Terakhir, masukkan maizena, kocok dengan mikser kecepatan rendah hingga rata. Matikan mikser.
Semprotkan adonan meringue ini ke atas loyang sesuai selera. Aku pakai spuit 1M punya Wilton.
Panggang selama kurang lebih 60 - 75 menit. Kemudian matikan api. Biarkan tetap berada di dalam oven dengan pintu yang sedikit dibuka, hingga dingin dan mengeras. Pada saat baru matang, teksturnya masih agak lembek meskipun permukaannya kering sentuh. Biarkan saja, nanti akan keras sendiri.
Sajikan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, masukkan ke lemari pendingin supaya lebih awet renyahnya.

Untuk alternatif, schuimpjes ini bisa disajikan dengan strawberry compote. Bikinnya gampang.



Bahannya:
1 cup strawberry, potong-potong
3 sdm gula kastor
1 sdt air jeruk lemon

Caranya:
Masak jadi satu dengan api sedang hingga mengental. Sajikan segera. Kalau kelamaan bisa lembek schuimpjes-nya.


Yuk, bikin..
Happy baking!


Suka mati gaya sama nasi merah? Iya :D
Mau diapa-apain kok kayaknya ngga seseru kalau pakai nasi putih. Padahal sebenernya bisa aja lho, kalau mau dibikin nasi goreng, nasi uduk, nasi liwet, dan lainnya, meskipun tampilannya ngga ada bedanya. 

Mau beda? Bikin arancini yuk.. 
Makanan ini aselinya dari daerah Sicilia. Mirip kroket kentang isi ragout ayam, cuma ini pake nasi dan isi keju. Kok mirip makanan Indonesia? Laah, kroket itu kan makanan adaptasi juga kak.. Baru tau?

Ayo bikin yang versi simple yuk..


Bahannya:
2 cup nasi merah dingin
50 gr daging (ayam / sapi) cincang
1/2 siung bawang bombay, cincang
50 ml susu cair (boleh ganti air putih)
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Oregano secukupnya
Minyak goreng
1 butir kuning telur
Keju cheddar (boleh ganti mozzarella), potong dadu
Mayonnaise / saus tomat

Bahan untuk membalur:
Tepung terigu
1 butir putih telur
Tepung panir

Cara membuatnya:
- Tumis bawang bombay dengan sedikit minyak hingga matang dan harum. Masukkan daging cincang, masak hingga matang. Masukkan susu cair, garam, merica, dan oregano. Aduk rata.
- Masukkan nasi, aduk rata. Masak hingga air meresap dan nasi menjadi lunak. Matikan api. Dinginkan.
- Setelah nasi dingin, masukkan kuning telur, aduk rata.
- Ambil sesendok makan nasi, pipihkan dengan tangan, beri isian keju, lalu bulatkan, padatkan. Lakukan hingga habis.
- Balur gulungan nasi dengan tepung terigu, kemudian celupkan ke putih telur, lalu balur dengan tepung panir. Lakukan hingga habis.
- Panaskan minyak goreng di dalam panci penggorengan, goreng gulungan nasi tersebut dengan api sedang hingga matang dan kecokelatan.
- Setelah matang, angkat, tiriskan.
- Sajikan dengan mayonnaise atau saus tomat.


Psst, ini juga cucok untuk anak-anak yang susah makannya lho.. Berasa ngemil :D
Happy cooking!






Seneng deh bikin birthday cake model 3D kayak gini. Ribet? Ngga juga sih. Selama imajinasinya masih on. Ehehehe..



Base cake maunya full cokelat. Aku pakai resep Lapis Surabaya Ekonomis ini. Tapi yang cokelatnya aja. Enyaakk.. 
Pedestal birunya pakai styrofoam sesuai permintaan mama Mira Chrisatya. Wokey..

Warna merahnya stands out, alhamduliLlaah. Sehari sebelumnya aku bikin dulu si butter cream warna merah ini, lalu simpan dalam plastik tertutup rapat. Besoknya siap pakai, and yes it is red.
Lalu tulisannya aku pakai metode butter cream transfer  yang dibuat juga sehari sebelumnya. Simpan di freezer hingga harinya tiba. 



Iya, nyiapinnya satu-satu. Setelah siap semua, baru disusun. Jangan lupa kasih dowel untuk perkuatan. Ditaruh dimana dowelnya? Ditusukin tembus sampai ke alas paling bawah. Jangan lupa, kasih tau ke yang pesan kalau ada dowelnya ya.. 

Sharp edges. Kuncinya pakai butter cream yang kokoh, spatula, air panas, dan tissue. Jadi setelah crumb cover, poles lagi deh dengan butter cream sampai setebal yang diingkan. Terakhir, ratakan dengan spatula yg sudah dicelupin ke air panas dan dikeringkan dengan tissue. Pasti bisa lurus dan mulus.
Masukkan ke kulkas sebentar supaya lebih kokoh waktu disusun dengan bagian cake lainnya.

Selanjutnya bikin bonekanya. 4 layer cake, plus 1 buletan cake pops untuk kepala. Carving, ratakan, crumb cover. Satukan dengan bagian cake lainnya, lalu hias dengan butter cream sesuai selera.

Terakhir adalah pasang tulisan dan ornaments lainnya. Karena udah beku, gampang, tinggal tempel. Beres urusan.

Done.


Happy birdday abang Deo!


Another fondant cake from Dapur Tetangga. Tema navy dipilih oleh kakak Mihra menyesuaikan dengan profesi sang suami.


Base cake sesuai rikues, pakai Lapis Surabaya Ekonomis yang udah aku sesuaikan supaya teksturnya ngga seret waktu ditelan 😁
Dan inilah the ptintilannya... 



How-to aku nempelin blue ruffles-nya ke cake

Semoga berkenan ya kakak.. 


Happy birthday untuk Ayah RiRu, semoga lancar pelayaran-pelayaran selanjutnya dan bawa USD yang banyak buat istrinya 😊😊


Ship ahoy!
Pertama tau sup ini dari posting teman di FB. Waktu aku tanyakan, waduh, ngga halal rupanya, karena pakai iga babi.. *nyengir
"Laah, ngga bisa ikutan makin dong..", itu yang aku pikir waktu itu. Waktu itu lho yaaa.. Ehehehe

Tapi, makin kesini akhirnya aku tau kalau sup ini bisa dibikin halal! Pake iga sapi dong.. Kemana aja bu?
Gugling, cari resep yg simple, ketemu deh sama resep dari Femina ini. Cek bahan, modif sikit, yukmari..


Bahannya:
500 gr iga sapi
200 gr kacang merah, rendam sekurangnya 3 jam
2 liter air
3 buah cengkeh
1 sdt pala bubuk
1 sdm garam
1/2 sdm gula pasir
6 butir bawang merah
2 butir bawang putih
1 sdt merica
2 batang bawang daun
3 batang seledri
Minyak untuk menumis

Caranya:
Rebus air hingga mendidih, masukkan iga sapi ke dalamnya, masak hingga matang dan empuk. Karena aku ngga pakai panci presto, iga aku rebus dalam panci tertutup dengan api kecil sekitar 1-2 jam. Pasti empuk.
Setelah itu masukkan kacang merah yang sudah direndam, cengkeh, dan pala. Masak hingga kacang merah lunak.
Haluskan bawang merah, bawang putih, dan merica. Tumis hingga matang dan harum. Kemudian masukkan tumisan ini ke dalam panci berisi iga dan kacang merah, masak hingga bumbu meresap. 
Tambahkan garam dan gula, aduk rata.
Terakhir, masukkan daun bawang dan seledri yang sudah dipotong sesuai selera. Masak sebentar, lalu mayikan api.
Sajikan.


Jadi, kenapa di kasih nama Sup Brenebon? Ya karena pakai kacang merah itu. Brenebon adalah bahasa adaptasi dari bahasa Belanda, "bruine boon" yang dibahasa-Manado-kan. Aselinya, biar makin enak ditambah iga babi. Nah, supaya yang lain bisa makan, sebagian dimodifikasilah pakai iga sapi. Begitu..

Happy cooking!

Kalo aja kakak Rara ngga kirim WhatsApp mau ke tempatku dan nodong mau bikin kukis, entah kapan mau bikin yang kaya begini. Ehehehe..
Resep udah lama dipiara di apps Cookbook-ku, yang aku dapat dari mbak Adies, teman FB. Tapi ya gitu, maju mundur mau eksekusi. Yuk ah..

Teksturnya cakey, enak, cucok buat teman ngupi atau ngeteh
Bahannya: (yang udah aku sesuaikan)
210 gr mentega
1/4 cup gula pasir
1/2 cup gula palm 
2 1/3 cup tepung terigu
1/2 sdt garam
1 sdt baking soda (next aku mau pakai 1/2 aja)
1 butir telur, kocok lepas
Chocochips sesuai selera

Caranya:
Siapkan loyang kue kering, alasi dengan kertas roti.
Panaskan oven 140° C.
Campur mentega, gula pasir, dan gula palm, aduk rata dengan balloon whisk.
Masukkan tepung terigu, garam, dan baking soda, aduk hingga tercampur rata.
Masukkan telur, aduk rata. Gunakan spatula kalau susah.
Tambahkan chocochips, aduk lagi.
Ambil sesendok makan adonan, bulatkan. Atur di atas loyang, agak diratakan, beri jarak, karena akan mengembang waktu di oven.
Panggang selama 10-15 menit, lalu keluarkan. Dinginkan di atas cooling rack.
Sajikan.


Awas ketagihan.
Happy baking!