Ini gara-gara sepupuku minta diajarin bikin kue, yang ngga pakai mixer dan ngga pakai oven. Paling gampang sebenernya bikin brownies. Tapi mungkin, karena beli aja bisa, akhirnya pilihan jatuh ke Carrot Cake.

Resep Carrot Cake yang aku punya, contekan dari bibi Martha Stewart, itu yang pakai oven. Walah, mau ngga mau aku ke paman gugel lagi cari resep di gudangnya.. Entah kenapa, kebanyakan sumber resepnya dari warga negara tetangga, Malaysia. Penduduk Indonesia kurang suka barangkali ya untuk resep-resep yang begini..

However, yasudahlah.. Sambil terkekeh-kekeh membaca resep, mari dibuktikan saja..

Ternyata memang enak :) Apalagi kalau langsung dimakan hangat-hangat..


Bahannya:
- 200 gr wortel impor, grated
- 250 gr margarin
- 125 gr gula pasir
- 50 gr palm sugar
- 1 sdt vanilla essense
- 3 butir telur
- 1/2 sdt garam 
- 230 gr terigu
- 1 sdt baking powder
- 1/2 sdt bubuk kayu manis
- 50 gr kismis, cincang kasar

Caranya:
- Siapkan loyang diameter 20cm, alasi dengan kertas roti dan olesan margarin, sisihkan. Siapkan dandang kukusan.
- Campur terigu, BP, dan bubuk kayu manis, ayak, sisihkan.
- Kocok margarin, gula pasir, palm sugar, dan vanilla dengan balloon whisk sampai pucat dan rata.
- Masukkan telur satu per satu sambil terus dikocok hingga rata.
- Masukkan campuran terigu ke dalam adonan telur, aduk dengan spatula hingga rata.
- Lalu masukkan parutan wortel dan kismis, aduk rata. Tuang ke dalam loyang.
- Kukus selama 45 menit hingga matang. Jangan lupa melapis tutup dandang kukusan dengan kain serbet bersih supaya air tidak menetes ke permukaan cake.
- Setelah matang, angkat, diamkan sekitar 5 menit dalam loyang sebelum dikeluarkan.

Astagaa.. Baru terpikir, sepertinya kalau di glaze dengan campuran gula halus dan perasan air jeruk nipis sepertinya akan lebih enak.. Kenapaaa baru sadar setelah cakenya habis -_-"
Yasudahlah..


Happy steaming! 
 
Speaking of "kutukan" Ibuku;
(sorry, Mi.. hehehehe..)

Dari jaman aku masih kecil baru kenal apa itu buttercream sampai sekitar tahun 2012 lalu, aku bener-bener alergi untuk yang namanya bekerja dengan yang namanya buttercream. 
Alasannya: lengket dan berminyak, susah buat dibersihkan, ditambah lagi rasanya yang eneg. Karena itulah aku lebih memilih untuk membuatkan beliau alas cake dan box-nya sekalian. Berapapun, asal jangan memoles cake dengan BC. Paling mentok, kalau kepepet, masih mau lah untuk topping Black Forest dengan serutan coklat blok, meskipun agak males karena masih in-touch dengan BC. Huehehehe..

Beda dengan adikku, Ayik, dengan bakat alaminya dia dengan senang hati untuk bersentuhan dengan BC. Dia jago banget bikin mawar! Kelopaknya merekah sempurna seperti buatan Ibuku..
Aku? Boro-boro. Pegang contong BC aja udah bingung cari kain serbet untuk melapisi tanganku. Secara pada waktu itu masih belum musim contong BC dari plastik, jadi masih pakai kertas roti yang dilipat segitiga lalu di lem. Minyaknya tembus, meskipun sudah dilapis 3 :))

Perkenalan pertamaku dengan bakat yang terlambat ini, pada waktu booming Rainbow Cake tahun lalu. Seorang teman memesan cake ini demi menuntaskan rasa penasarannya.. Dan inilah hasilnya:


Not that bad, kan? Meskipun cuma dengan bekal ingatan masa lalu :))

Setelah itu, muncullah pertemuan-pertemuanku selanjutnya dengan sang BC ini. Sampai sekarang.. Beruntung, saat ini contong plastik dan tissue gulung sudah murah banget; ini juga menghilangkan penderitaan masa laluku.. :)

Tempo hari, waktu aku dan Ibuku sedang duduk santai menemani Ayahku yang sedang opname akibat Meningioma grade 1, beliau bilang: "Iya ya Mbak, kok bisa Mbak akhirnya yang mewarisi Umi ini.. Padahal dulu, inget fotonya yang njimpit-njimpit pegang spatula.. Hahaha.."
Akupun terkekeh.. Sambil berkata dalam hati: "Bener-bener "kutukan" ini namanya.." 


Seperti karma juga, apa yang dulu paling aku benci, akhirnya jadi salah satu hal yang aku sukai..

I love you, Umi.. Thank you for the best thing ever happen in my whole life.. 
  

Diminta Ina, seorang teman baik, untuk membuat birthday cake ekonomis untuk keponakannya yang ganteng dan berkebutuhan khusus. Otak biruku bilang, ini base cake-nya harus yang sehat dan tanpa bahan tambahan seperti SP atau BP/BPDA.
Tanpa berpikir panjang, kenapa aku ngga bikin kue singkong a.k.a cassava cake a la Mbak Rini yang beberapa waktu lalu mondar-mandir di fb-group? Secara cake ini ngga pakai terigu, pasti lebih "ramah" di pencernaan. Juga ngga pakai bahan tambahan, plus aroma pandannya yang pasti menggugah selera..
Setelah aku info ke Ina, dianya sih oke-oke aja, yang penting penampilannya ngga polosan dan menarik. Wah, "kutukan" Ibuku bekerja.. Mari kita kembangkan bakat mengolah buttercream yang terlambat datang ini :)


Versi mini, untuk dinikmati berdua dengan suami..

Bahannya:
- 1/2 kg singkong yang sudah diparut halus
- 1/2 cup kelapa muda parut
- 1/2 sdt garam
- 4 butir telur
- 150 gr gula pasir
- 100 gr margarin, lelehkan
- 1 sdt pasta pandan, dicairkan dengan 1 sdm air (saya pilih praktisnya, karena resep asli memakai 2 lembar daun pandan + 4 lembar daun suji yang di haluskan dengan 1/4 cup air)

Caranya:
- Siapkan loyang bulat diameter 20 cm, alasi dengan kertas roti dan olesan margarin. Siapkan juga dandang kukusan.
- Peras singkong parut sampai benar-benar tiris dengan menggunakan kain serbet. Buang air perasannya.
- Campur ampas singkong tersebut dengan kelapa dan garam, aduk rata.
- Kocok telur dan gula hingga mengembang pucat dan mengental. Matikan mikser.
- Masukkan campuran singkong ke dalam adonan telur, aduk balik hingga rata.
- Tambahkan pasta pandan yang sudah dicairkan, aduk balik hingga rata.
- Terakhir, masukkan margarin cair, aduk balik hingga rata.
- Tuang adonan kedalam loyang, kukus selama 30 menit hingga matang.
- Setelah matang, keluarkan dari kukusan, diamkan 5 menit sebelum dikeluarkan dari loyang.
- Sajikan dengan topping keju atau coklat sesuai selera.

Catatan:
- 1 kg singkong, kalau sudah dikupas dan diparut, akan menghasilkan sekitar 700-750 gr singkong parut basah.
- Pemerasan singkong sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit supaya benar-benar tiris, kecuali kalau kita punya tenaga kuda :D
- 1/2 cup kelapa parut setara dengan 1/4 bagian kelapa parut.
- Waktu mengukus, jangan lupa lapisi bagian tutup dandang dengan serbet bersih supaya air tidak menetes ke permukaan cake.


Voila.. Happy birthday Ameer ^_^


Happy steaming!









Sisa putih telur dibuang sayang..

Buat kebanyakan orang, sisa putih telur selalu jadi perkara. Alih-alih dibuang, saya malah cukup sering sengaja membeli putih telur kiloan di TBK dekat rumah untuk diolah. Dan suami saya pun juga ternyata lebih menyukai rasa cake berbahan dsar putih telur ini ketimbang cake yang biasa; pertimbangannya selain karena lebih low cholesterol, rasanya juga lebih menul-menul menggiurkan..

Dan setelah (lagi-lagi) browsing sana-sini, ternyata banyak juga loh resep cake berbahan dasar putih telur yang uwenak! Salah satunya sebut saja The Epic Rainbow Cake a la Kaitlin yang merupakan resep awal rainbow cake yang fenomenal itu, ternyata hanya menggunakan putih telur dalam resepnya. Padahal dari segi rasa  menurut saya cake-nya sangat soft dan creamy..
Kali ini, kenapa zebra cake-nya teteh Rina ‘Rinso’ Sofiany saya jadikan bahan? Selain karena saya belum pernah coba bikin zebra cake, resep teh Rina ini mendapat cukup banyak direkomendasikan oleh para bakers  dalam negri. 



Jadi, bagaimana kalau kita mulai saja ^^

Bahannya:
400 cc putih telur (setara dengan 240 gr putih telur atau 8 putih telur)
200 gr pula pasir
1 sdt SP
175 gr terigu
25 gr maizena
1 sdm coklat bubuk (bisa diganti dengan pasta apa saja sesuai selera)

Caranya:
Siapkan loyang tulban atau loyang bulat biasa berdiameter 22 cm, olesi dengan margarine dan taburan terigu. Siapkan juga dandang kukusan / klakat. Sisihkan. (Note: Sebenarnya resep ini dipanggang, tapi  saya kukus aja karena saya sedang malas menyiapkan oven. Kalau mau dipanggang, siapkan oven 180°C).
Kocok putih telur dan SP hingga pucat mengembang, lalu masukkan gula pasir sedikit-sedikit sambil terus dikocok hinga kaku. Matikan mixer.
Masukkan campuran terigu dan maizena yang sudah diayak ke dalam adonan, aduk lipat hingga rata.
Bagi adonn menjadi 2 bagian. Boleh 50:50 atau 70:30 sesuai selera. Campur sebagian adonan dengan pasta coklat, aduk rata.
Tuang adonan secara begantian ke dalam loyang dengan menggunakan sendok sayur atau sendok makan di bagian tengah loyang.
Setelah semua adonan selesai dituang, kukus dengan api kecil selama 40 menit. Selama mengukus, jangan lupa lapisi tutup dandang dengan kain lap yang bersih supaya air tidak menetes ke permukaan cake. (Note: Kalau pakai oven, panggang selama 20 menit atau sampai matang)
Setelah matang, keluarkan dari kukusan, dinginkan sebentar dalam loyang, lalu keluarkan. Potong-potong dan sajikan.

Happy steaming!


Tempo hari sewaktu saya dan Dinda, adik saya, lagi belanja asesoris ke Pasar Sayur Balikpapan, ngga sengaja berpapasan dengan pedagang nenas yang sedang membersihkan buah nenasnya. Dari jauh penampakannya  sangat menggiurkan, jumbo size dan kuning tua! Penasaran, saya dekati. Waah, baunya manis sekali! Beli deh..
Karena Dinda takut sang nenas ngga habis kemakan, jadi terpikir kenapa sebagian ngga dibikin cake aja? Mumpung saya lagi di Balikpapan, sekalian biar Dinda bisa praktek juga kan?

Saya ingat, dulu pernah bikin Apple Cake Upside-down, tapi rasa cake-nya kurang pas dan rontok. Mungkin karena base-nya adalah sponge cake, jadi kurang matcing kalau dipadu dengan buah-buahan yang berat. Maka browsing lah diriku, ketemu dengan salah satu resep yang menurut saya bisa dicoba di situs http://catatan-nina.blogspot.com/. Dengan sedikit modifikasi, bener, cake-nya padat pas berpadu dengan nenas, tetapi tetap terasa lembut.. Thank you, Mbak Nina ^^



Bahan-bahannya:
5 kuning telur (resep asli 4 kuning telur)
3 putih telur
120 gr gula kastor (saya pakai gula pasir yang diblender sebentar)
125 gr margarine
100 gr terigu
10 gr maizena
15 gr susu bubuk full cream
½ sdt vanilla
1 cup potongan nenas segar
Beberapa slice nenas potong dan buah cherry untuk topping (saya ngga pakai cherry)

Caranya:
Siapkan loyang bulat atau loyang tulban boleh juga, diameter 20cm, alasi dengan kertas roti, dan olesi dengan margarine. Siapkan oven 180°C.
Atur nenas slice di dasar loyang, sisihkan.
Kocok margarine dan 2/3 bagian gula kastor hingga pucat dan lembut. Masukkan kuning telur satu persatu sambil dikocok terus hingga rata. Matikan mixer.
Masukkan campuran terigu dan maizena yang sudah diayak ke dalam adonan, aduk balik dengan spatula. Sisihkan.
Dalam bowl lain, kocok putih telur hingga mengembang, lalu masukkan sisa 1/3 bagian gula kastor sambil terus dikocok hingga kaku. Pastikan bowl yang dipakai benar-benar bersih dan kering supaya putih telur bisa mengembang sempurna.
Campur kedua adonan dengan teknik pancing, lalu aduk rata dengan spatula. Kemudian tuang adonan ke dalam loyang. Panggang selama 20 menit atau hingga matang.
Setelah matang, keluarkan dari oven. Diamkan sekira 5 menit sebelum dikeluarkan dari loyang dengan cara dibalikkan.
Cake siap dihidangkan.

Saya sedang berpikir resep ini bisa diadaptasikan untuk Apple Cake Upside-down juga.. Ntar deh ^^


Happy baking!



Ada sisa pisang ambon 3 buah ngga tersentuh.. Kalau dibiarkan kelamaan pasti bakal dibuang.. Ini harus segera diselamatkan! :D
Dulu pernah coba bikin banana cake, tapi rasanya kurang nampol. Saya ingat, mbak Ienas Tsuroiya itu jagonya banana cake :) Maka minta tolonglah saya ke mbah gugel untuk nyariin resepnya beliau..
Dan ternyata emang enyak!




Begini resepnya, setelah dimodifikasi sedikit menyesuaikan dengan selera..



Bahannya:
325 gr terigu
2 sdt baking soda
¼ sdt garam
225 ml minyak sayur (saya pakai 100 ml minyak sayur + 150 gr margarin supaya tidak terlalu berminyak)
225 gr gula pasir
4 butir telur utuh
425 gr pisang, cincang kasar
1 sdt vanilla essence
100 gr keju parut untuk taburan (boleh pakai choco chip atau kenari cincang kasar)

Caranya:
Siapkan 2 loyang loaf atau loyang ukuran 20 x 20 cm, lapisi dengan kertas roti dan dioles dengan margarine. Sisihkan.
Panaskan oven 180°C.
Campur terigu, baking soda, dan garam dalam bowl. Sisihkan.
Mixer minyak sayur dan gula, lalu tambahkan telur satu persatu, kocok  rata.
Masukkan pisang cincang dan vanilla, kocok hingga rata.
Matikan mixer, masukkan campuran terigu, aduk lipat hingga adonan tercampur rata.
Tuang adonan kedalam loyang, taburi dengan keju parut lalu panggang selama 60 menit hingga matang.
Setelah matang, keluarkan dari oven, diamkan sebentar sebelum dikeluarkan dari loyang.


Happy baking!